Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dolar AS Perkasa, Rupiah Parkir di Zona Merah Ikuti Mata Uang Asia

Pelemahan mata uang Asia dipimpin oleh won Korea Selatan yang turun 0,5 persen, disusul oleh peso Filipina yang melemah 0,4 persen, dan rupee India yang terkoreksi 0,25 persen.
Karyawan menunjukan dolar AS di Jakarta, Rabu (3/3/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan menunjukan dolar AS di Jakarta, Rabu (3/3/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Nilai tukar rupiah kembali tertekan oleh penguatan dolar AS dan menutup perdagangan Senin (14/6/2021) di zona merah.

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah parkir di level Rp14.202,5 per dolar AS, terkoreksi 0,1 persen atau 13,5 poin. Koreksi rupiah terjadi bersamaan dengan mata uang asia lainnya.

Adapun, pelemahan mata uang Asia dipimpin oleh won Korea Selatan yang turun 0,5 persen, disusul oleh peso Filipina yang melemah 0,4 persen, dan rupee India yang terkoreksi 0,25 persen.

Di sisi lain, indeks dolar AS yang mengukur kekuatan greenback di hadapan sekeranjang mata uang utama bergerak cenderung menguat ke level 90,523.

Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan bahwa penguatan dolar AS didorong oleh ekspektasi pasar terhadap inflasi AS yang diproyeksi mendorong The Fed untuk mengurangi jumlah stimulus, kembali mengetatkan kebijakan moneternya.

Mengutip survei Bloomberg, sekitar 40 persen analis memperkirakan The Fed akan mengambil langkah pertama menuju pengurangan pembelian obligasi bulanan pada pertemuan Agustus mendatang. Sementara itu, sekitar 24 persen analis memprediksi langkah itu baru akan direalisasi The Fed pada bulan berikutnya.

“Komentar berulang sempat dikatakan para anggota The Fed, bahwa kenaikan inflasi akan bersifat sementara. Hal itu telah membantu menenangkan kegelisahan pasar terhadap pengetatan kebijakan, tetapi pasar sekarang mengharapkan petunjuk baru dari Fed tentang waktu keluar dari kebijakan ultra-mudah itu,” ujar Ibrahim dikutip dari keterangan resminya, Senin (14/6/2021).

Selain itu, katalis negatif bagi nilai tukar rupiah adalah terus bertambahnya kasus positif Covid-19 pasca libur idul fitri.

Padahal, Ibrahim menilai perekonomian Indonesia saat ini perlahan mulai pulih, bahkan optimisme para pemangku jabatan bahwa pertumbuhan ekonomi di Kuartal II/2021 akan naik signifikan yang mulai tercermin dari beberapa sektor utama yang mulai tumbuh positif meskipun belum cukup signifikan. 

Dia memprediksi rupiah masih berfluktuatif cenderung melemah pada perdagangan Selasa (15/6/2021) dan bergerak di kisaran Rp14.190 hingga Rp14.230 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Finna U. Ulfah
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper