Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Top 5 News Bisnisindonesia.id: Lolos Pailit Anak Usaha WSKT, Potensi CPIN hingga Langkah PLN Kurangi Batu Bara

Lolosnya anak usaha emiten BUMN Karya dari jeratan pailit menjadi salah satu isu pilihan editor Bisnisindonesia.id. Selain itu, beragam kara ekonomi dan bisnis lainnya juga disajikan secara mendalam dan analitik dari meja redaksi Bisnisindonesia.id.
Istimewa
Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA—Saham Waskita Karya (WSKT) bisa kembali dilirik seiring dengan berkembangnya sejumlah sentimen positif seputar bisnis perseroan, mulai dari lolosnya Waskita Beton Precast dari jurang pailit, suntikan PMN, rights issue, peningkatan kontrak baru, prospek proyek IKN, hingga divestasi ruas tol.

Lolosnya PT Waskita Beton Precast Tbk. (WSBP) dari jerat pailit dalam sidang Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) memberikan sentimen positif bagi induk usahanya, yakni emiten BUMN PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT).

Kabar baik datang dari lolosnya WSBP dari sidang PKPU dan kelanjutan rencana suntikan dana dari pemerintah Rp3 triliun di akhir tahun. 

Hakim Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Kadarisman Al Riskandar, mengungkapkan dalam pembacaan putusan, Selasa (28/6), sidang PKPU WSBP berakhir dengan perdamaian atau homologasi.

Lolosnya anak usaha emiten BUMN Karya dari jeratan pailit menjadi salah satu isu pilihan editor Bisnisindonesia.id. Selain itu, beragam kara ekonomi dan bisnis lainnya juga disajikan secara mendalam dan analitik dari meja redaksi Bisnisindonesia.id.

Berikut ini intisari dari top 5 News Bisnisindonesia.id yang menjadi pilihan editor Bisnisindonesia.id, Jumat (1/7/2022):

Lolosnya Pailit Anak Usaha dan Asa WSKT Menuju Jalur Pemulihan

Hakim Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Kadarisman Al Riskandar, mengungkapkan dalam pembacaan putusan, Selasa (28/6), sidang PKPU WSBP berakhir dengan perdamaian atau homologasi.

"Satu, menyatakan sah dan secara mengikat perjanjian perdamaian antara debitur PT Waskita Beton Precast Tbk. dengan para krediturnya sebagaimana tertera pada perjanjian perdamaian tertanggal 22 Juni 2022," jelasnya saat membacakan putusan sidang, Selasa (28/6).

Dia juga menyatakan sidang PKPU dengan debitur WSBP ini telah berakhir seiring pembacaan putusan tersebut. Putusan pengadilan juga meminta agar para kreditur dan debitur mematuhi isi dari perjanjian perdamaian yang telah disepakati.

Dikabulkannya proposal restrukturisasi ini menjadi kabar gembira tambahan bagi induk usaha, emiten berkode WSKT. Perseroan juga baru saja memastikan jadwal suntikan dana penyertaan modal negara (PMN) sebesar Rp3 triliun pada akhir 2022.

Mimpi Indonesia Punya Jalan yang Mulus Terganjal Anggaran

Memiliki jalanan mulus memang suatu dambaan tersendiri. Selama ini persoalan jalan rusak terutama berada di jalan nasional menjadi sebuah lagu lama yang belum terselesaikan. Saat ini memang sering ditemui jalan rusak. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pun tak menampik kondisi jalan nasional di Indonesia semakin banyak kerusakan. 

Keadaan tersebut ditenggarai kurangnya anggaran untuk kegiatan preservasi jalan. Direktur Jenderal Bina Marga PUPR Hedy Rahadian menjelaskan pada 2020–2021 terdapat penurunan kondisi jalan pada tingkat baik sepanjang 2.259 kilometer (Km). Kondisi itu melebar hingga 2022 menjadi sepanjang 2.928 km. Kementerian PUPR pun sulit mengejar target kemantapan jalan karena anggaran yang tidak terpenuhi setiap tahunnya. 

Pihaknya pun memprediksi jumlah jalan nasional yang mengalami kerusakan akan semakin banyak tahun depan. Hal tersebut disebabkan adanya backlog atau potensi kekurangan anggaran untuk perbaikan jalan.

Sektor Energi dan Industri Dominasi Penyaluran Kredit Sindikasi

Di tengah tren penurunan laju penyaluran kredit sindikasi perbankan tahun ini, sektor energi dan industri tercatat masih menjadi sektor yang cukup deras menerima kredit bernilai jumbo ini. Kedua sektor ini diperkirakan masih akan menjadi primadona bagi bank dalam menyalurkan kredit pada sisa tahun ini.

Berdasarkan data Bloomberg sampai dengan Selasa (28/6), sebagaimana dikutip dari Bisnis.com, total pembiayaan oleh bank dan lembaga keuangan secara sindikasi mencapai US$6,09 miliar atau turun sekitar 42,81 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Dari jumlah tersebut, penyaluran kredit sindikasi mengalir deras ke sektor energi dengan realisasi US$1,79 miliar atau 29,45 persen dari total kredit. Sementara itu, sektor industri meraih porsi 25,47 persen dari keseluruhan sindikasi atau senilai US$1,55 miliar.

Peluang Ekspor ke Singapura Terbuka, ‘Kokok’ CPIN Makin Nyaring

Terbukanya peluang ekspor ke Singapura dapat menjadi katalis positif bagi emiten unggas, PT  Charoen Pokphand Indonesia Tbk.  Peluang semakin terbuka setelah emiten dengan kode saham CPIN tersebut resmi menjadi salah satu eksportir yang lolos penilaian SFA sebagai salah satu pemasok ayam ke Singapura.

Dalam hal ini Badan Pangan Singapura (Singapore Food Agency/SFA) telah  menyetujui pemberian izin impor produk ayam asal Indonesia, menyusul proses penilaian yang dilakukan otoritas tersebut terhadap proses produksi ayam di Tanah Air belum lama ini.

“Kami umumkan bahwa Indonesia telah disetujui menjadi salah satu pemasok ayam beku, chilled, dan olahan ke Singapura. Produk ayam dari entitas asal Indonesia yang telah disetujui SFA kini bisa diimpor bersama dengan pasokan dari Brasil, Thailand, dan Indonesia,” tulis SFA dalam unggahan di akun resmi Facebook pada Kamis (30/6/2022).

Langkah Kuat PLN Mengurangi Batu Bara PLTU Dengan Biomassa

Kendati tidak terlalu besar, penggunaan teknologi co-firing diyakini mampu menekan emisi karbon yang selama ini dihasilkan dari batu bara sebagai bahan bakar pembangkit listrik. 

Setidaknya, implementasi co-firing mampu memberikan dampak penurunan emisi karbon sebesar 184.000 ton CO2 dan gas rumah kaca per April 2022.

Sejalan dengan itu, PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) secara perlahan terus menggencarkan penggunaan teknologi yang memanfaatkan campuran biomassa dan batu bara untuk bahan bakar pembangkit listrik tenaga uap (PLTU). 

Langkah itu diambil untuk mempercepat upaya pengurangan emisi karbon sekaligus mengejar target pemenuhan bauran energi baru terbarukan (EBT) sebesar 23 persen pada 2025.

Sejak 2020 hingga Mei 2022, sudah ada sebanyak 32 PLTU menerapkan teknologi co-firing dengan produksi listrik hijau setara 487 MegaWatt hours (MWh).

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper