Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BI Pertahankan Suku Bunga, Analis: Sesuai Ekspektasi Pasar

Keputusan BI mempertahankan suku bunga BI7DDR di level 3,5 persen sudah sesuai ekspektasi dan harus dilakukan.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan keterangan melalui streaming di Jakarta, Rabu (29/4/2020). Keputusan BI mempertahankan suku bunga BI7DDR di level 3,5 persen sudah sesuai ekspektasi dan harus dilakukan. Dok. Bank Indonesia
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan keterangan melalui streaming di Jakarta, Rabu (29/4/2020). Keputusan BI mempertahankan suku bunga BI7DDR di level 3,5 persen sudah sesuai ekspektasi dan harus dilakukan. Dok. Bank Indonesia

Bisnis.com, JAKARTA - Keputusan Bank Indonesia (BI) menahan suku bunga dinilai sebagai keputusan yang sesuai dengan ekspektasi. Alasannya, kondisi fundamental ekonomi Indonesia jauh lebih baik dibandingkan dengan global.

Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menyatakan pilihan Bank Indonesia mempertahankan suku bunga di level 3,5 persen sudah sesuai ekspektasi dan harus dilakukan.

"Ini hal yang mutlak harus dilakukan karena kondisi saat ini pertumbuhan ekonomi cukup bagus, data neraca perdagangan Indonesia cukup bagus, cadangan devisa juga bagus, data manufaktur juga masih di atas 50," jelasnya, Kamis (21/7/2022).

Kondisi data ekonomi dalam negeri yang positif ini mengindikasikan apa yang terjadi secara global inflasi cukup tinggi, bank central global menaikkan suku bunga, ini berbeda jauh dengan yang terjadi di asia terutama Indonesia.

Indonesia lanjutnya, menjadi salah satu negara yang cukup kuat fundamentalnya karena komoditas unggulan menjadi acuan cukup baik.

"Karena kita tahu batu bara, nikel, timah, CPO, ini yang akan membuat neraca perdagangan kita bagus, sehingga BI tidak harus menaikkan suku bunga bulan ini," tambahnya.

Dia menilai BI baru akan menaikkan suku bunga pada September 2022, itu pun memperhatikan data inflasi pada kuartal III/2022.

"Itu juga mesti melihat inflasi di kuartal III/2022 kalau mengalami kenaikan signifikan baru akan menaikan suku bunga," katanya.

Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 20 dan 21 Juli 2022 memutuskan untuk mempertahankan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 3,50 persen, suku bunga deposit facility sebesar 2,75 persen, dan suku bunga lending facility sebesar 4,25 persen.

Menurut Bank Indonesia, keputusan ini konsisten dengan inflasi inti yang masih terjaga di tengah risiko dampak perlambatan ekonomi global terhadap ekonomi di dalam negeri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper