Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Direktur Ace Hardware (ACES) Lagi Borong Saham, Sinyal Apa Nih?

Hari ini harga saham ACES bergerak di zona hijau, namun sepanjang tahun berjalan masih terkoreksi.
Ilustrasi salah satu outlet Ace Hardware./aceharware.co.id
Ilustrasi salah satu outlet Ace Hardware./aceharware.co.id

Bisnis.com, JAKARTA — Direktur PT Ace Hardware Indonesia Tbk. (ACES) Suharno Tan melakukan pembelian 800.000 saham ACES pada Jumat (5/8/2022).

Saham dibeli di harga Rp685 per saham untuk 300.000 lembar saham dan Rp690 per saham untuk 500.000 lembar sisanya. Dengan demikian, dana yang dirogoh Suharno untuk transaksi ini mencapai Rp500,5 juta.

Melalui aksi pembelian ini, total kepemilikan saham Suharno di ACES meningkat dari hanya 430.000 saham menjadi 1,23 juta saham. Tujuan investasi tidak disebutkan manajemen ACES dalam keterbukaan informasi yang disampaikan di Bursa Efek Indonesia (BEI).

“Status kepemilikan saham adalah langsung,” kata Sekretaris Perusahaan ACES Helen Tanzil, Senin (8/8/2022).

Saham ACES terpantau menguat 3,62 persen ke level Rp715 per saham pada pukul 13:56 WIB. Meski demikian, harga saham ACES telah terkoreksi 44,14 persen secara year to date (ytd) setelah sempat mencapai level Rp1.380.

Analis Indo Premier Sekuritas Kevie Aditya dan Andrianto Saputra dalam risetnya menyebutkan pelemahan harga saham ACES mencerminkan kinerja fundamentalnya yang masih lemah.

“Kami kira harga saham yang turun merefleksikan ekspektasi investor pada kinerja ACES,” Kevie dan Andrianto dalam riset.

Laporan keuangan ACES terbaru memperlihatkan penjualan pada semester I/2022 terkontraksi 2,58 persen secara year-on-year menjadi Rp3,30 triliun dari Rp3,39 triliun pada periode yang sama di tahun sebelumnya.

Meski beban pokok penjualan ikut turun 1,78 persen menjadi Rp1,71 triliun, laba kotor ACES tetap mengalami kontraksi sehingga menjadi Rp1,59 triliun, 3,42 persen lebih rendah daripada semester I/2021 sebesar Rp1,65 triliun.

Adapun laba periode yang berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk ACES turun 12,47 persen menjadi Rp242,39 miliar, dari Rp276,93 miliar pada periode yang sama di tahun sebelumnya.

Kevie dan Andrianto menyebutkan kinerja ACES pada semester I/2022 berada di bawah estimasi konsensus, meski terdapat peningkatan kunjungan di gerai Ace Hardware. Margin laba kotor ACES pada semester I/2022 juga turun menjadi 45,6 persen, dari 46,2 persen di enam bulan pertama tahun sebelumnya.

“Penjualan mengalami kenaikan 3,7 persen secara kuartal tetapi margin EBIT turun seiring dengan naiknya belanja operasional,” tulis keduanya.

Indo Premier Sekuritas memperkirakan kinerja ACES bakal membaik pada semester II/2022, tetapi stok barang yang tinggi akan menjadi tantangan tersendiri bagi kinerja ACES. Same-store sales growth (SSSG) diperkirakan akan naik 3 persen, turun dari estimasi sebelumnya 10 persen, di tengah risiko kenaikan inflasi.

Level inventori barang ACES masih tinggi di 249 hari, dibandingkan dengan 205 hari pada masa sebelum pandemi dan mungkin akan menghambat aksi perusahaan untuk menambah stok barang baru. Kondisi ini juga bisa mendorong ACES untuk menambah diskon meski bisa berdampak negatif ke margin laba kotor.

“Kami meyakini penjualan ACES yang lemah bukanlah permasalahan struktural sehingga berpotensi membaik lebih solid Saat ekonomi pulih,” kata mereka.

Dengan pertimbangan di atas, Indo Premier mempertahankan rekomendasi beli untuk saham ACES, tetapi dengan target harga yang lebih rendah, yakni dari Rp1.250 menjadi Rp900.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper