Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Indonesia Naikkan Suku Bunga, Cek Saham Potensial Disini

Bank Indonesia menaikkan suku bunga acuan pada awal Selasa (23/8/2022). Beberapa sektor saham diperkirakan memiliki prospek baik ke depannya.
Karyawan melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (24/8/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (24/8/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga acuan 25 basis poin menjadi 3,75 persen pada awal Selasa (23/8/2022). Beberapa sektor saham diperkirakan memiliki prospek baik di tengah peningkatan suku bunga.

Head of Equity Research, Strategy, Banking Samuel Sekuritas Prasetya Gunadi dalam risetnya mengatakan, saham dengan fundamental yang kuat dan prospek pendapatn yang baik akan mengungguli IHSG selama siklus kenaikan suku bunga.

"Dari segi sektor, kami memberikan rating overweight untuk sektor bank, consumer staples, telekomunikasi, dan menara telekomunikasi, dan rating netral untuk sektor kesehatan, unggas, semen, konstruksi, ritel, batu bara, dan properti. Terakhir, kami memberikan rating underweight untuk sektor peritel dan bank digital," tulis Prasetya dalam risetnya, dikutip Senin (29/8/2022).

Dia menjelaskan, Samuel Sekuritas masih memberikan penilaian positif untuk sektor perbankan, dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) sebagai top picks teratas, disusul oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI).

Pihaknya percaya bank dengan rekam jejak yang lebih baik dalam manajemen kualitas aset, serta didukung permodalan yang kuat, dan penetrasi yang lebih baik ke segmen hasil tinggi, akan mencetak pertumbuhan pendapatan tertinggi di masa depan.

Untuk sektor telekomunikasi, Prasetya mengatakan pihaknya menyukai sektor ini, mengingat potensi persaingan internalnya yang sudah menurun, peningkatan penggunaan smartphone dan pendapatan data, serta tren peningkatan neraca keuangan di sektor ini.

"Dalam jangka panjang, kami masih optimistis dengan prospek monetisasi data industri," ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper