Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Dibuka di Zona Merah, Saham BBRI, TLKM dan BUMI Dilego

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka ke zona merah kena tekanan saham TLKM, BUMI dan BBRI pada perdagangan hari ini, Senin (29/8/2022).
Karyawan melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (9/8/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (9/8/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka ke zona merah kena tekanan saham TLKM, BUMI dan BBRI pada perdagangan hari ini, Senin (29/8/2022).

Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 09.01 WIB, IHSG dibuka melemah pada posisi 7.019,66 turun 1,62 persen atau 115,58 poin. IHSG terus bergerak ke zona merah dengan penurunan terdalam ke level 7.015.

Tercatat, 89 saham menguat, 283 saham melemah dan 182 saham bergerak di tempat. Kapitalisasi pasar terpantau pada posisi Rp9.223,29 triliun.

Saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) mencatatkan perdagangan terbanyak mencapai Rp45,3 miliar dengan volume perdagangan mencapai 11,2 juta lembar saham. Saham BBRI turun 1,17 persen atau 50 poin ke level 4.220.

Selanjutnya, saham TLKM dan BUMI kembali yang paling banyak diperdagangkan dengan nilai masing-masing mencapai Rp39, miliar dan Rp39,3 miliar. Kedua saham ini juga melemah 1,11 persen dan 0,58 persen pada pembukaan perdagangan.

Direktur MNC Asset Management Edwin Sebayang mengatakan IHSG terkena profit taking alias turun sebesar 0,52 persen sebelumnya.

"Di awal perdagangan minggu ini, IHSG diperkirakan berpeluang melanjutkan kejatuhannya seiring kombinasi cukup tajamnya kejatuhan Indeks DJIA sebesar 3,03 persen," ujar Edwin dalam risetnya, Senin (29/8/2022).

Hal ini setelah Chairman The Fed Jerome Powell mengatakan The Fed tidak kendur menaikkan FFR dalam memerangi inflasi, diiringi  terjadinya penurunan EIDO sebesar 1,55 persen, serta kejatuhan harga beberapa komoditas seperti emas yang turun 1,17 persen dan CPO 2,26 persen di tengah aksi penantian kapan harga BBM dinaikkan serta berapa besar kenaikan harga BBM tersebut.

Di lain pihak, lanjut Edwin, katalis yang berpotensi menahan IHSG tidak jatuh tajam adalah kenaikan harga beberapa komoditas seperti batu bara 3,45 persen, minyak 0,51 persen, dan Nikel 1,34 persen berpotensi menjadi pendorong naik saham-saham di bawah komoditas tersebut.

Adapun Edwin memperkirakan IHSG akan bergerak di rentang 7.056 hingga 7.154 pada perdagangan hari ini.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper