Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ambisi Emiten Emas UNTR, BRMS, HRTA Digempur Penurunan Harga

Sejumlah emiten di bisnis emas seperti UNTR, HRTA, dan BRMS, optimistis menyiapkan sejumlah rencana untuk ekspansi tahun ini meskipun harga emas turun.
Pramuniaga menunjukkan emas batangan Aneka Tambang (Antam) untuk investasi di sebuah gerai emas di Malang, Jawa Timur, Selasa (12/7/2022).  ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto
Pramuniaga menunjukkan emas batangan Aneka Tambang (Antam) untuk investasi di sebuah gerai emas di Malang, Jawa Timur, Selasa (12/7/2022). ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto

Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah emiten di bisnis emas seperti UNTR, HRTA, dan BRMS, optimistis menyiapkan sejumlah rencana untuk ekspansi tahun ini meskipun harga emas tengah mengalami penurunan.

Pertama PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) optimistis bisa membuka 82 gerai emas baru sampai dengan akhir 2022. Secara historis, minat pembelian dari konsumen termasuk tinggi ketika harga emas mengalami penurunan.

“Manajemen tetap menargetkan penambahan jumlah gerai toko emas menjadi 82 toko di akhir 2022 dimana per-Agustus 2022, realisasi penambahan toko telah menjadi 78 toko,” kata Thendra kepada Bisnis, Selasa (30/8/2022).

Thendra menjelaskan, harga emas internasional sepanjang tahun berjalan memang mencatatkan penurunan mencapai sekitar 3 persen. Meskipun demikian, harga emas dalam rupiah sebenarnya hanya mengalami penurunan tipis sebesar 0,3 persen di sekitar harga Rp830.000-an per-gram.

“Dampak penurunan harga saat ini masih diperkirakan bisa diimbangi dengan pertumbuhan volume penjualan yang dinyakini masih tinggi. Selain itu juga, secara musiman selain kuartal II ada momen lebaran, kuartal III juga menjadi salah satu kuartal dengan tingkat pertumbuhan laba yang paling signifikan. Hal ini disebabkan oleh adanya momen lainnya seperti pameran bertaraf internasional yang diikuti Perseroan,” jelas Thendra.

Selain itu, baru-baru ini, emiten tambang Grup Bakrie, PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS), melalui anak usaha PT Citra Palu Minerals (CPM) juga telah mencatatkan penambahan sumber daya dan cadangan mineral di Palu, Sulawesi Tengah.

Total sumber daya mineral di tambang emas Blok Poboya bertambah dari sebelumnya 17,8 juta ton menjadi 21,7 juta ton dengan rata-rata kadar emas 2,4 g/t. Selanjutnya, sumber daya mineral yang ada di Blok Poboya (Blok 1) tersebut juga berhasil ditingkatkan menjadi total cadangan mineral sebesar 14,2 juta ton bijih dengan kadar 2,4 g/t Au, sebelumnya CPM memiliki cadangan mineral sebesar 8,5 juta ton bijih.

Direktur Utama BRMS Agus Projosasmito mengatakan, penambahan jumlah sumber daya mineral dan cadangan mineral tersebut akan memperpanjang usia produksi dari proyek tambang emas BRMS di Palu.

BRMS sendiri menargetkan pada 2022 sampai 2024 produksi emas BRMS akan mencapai 19.000, 26.000, dan 59.000 oz, didukung adanya tambahan kapasitas dari pabrik emas kedua berkapasitas pengolahan 4.000 bijih ton per hari di Palu.

“Kami berharap pabrik tersebut dapat segera beroperasi di Kuartal keempat 2022 demi meningkatkan produksi emas BRMS,” ujarnya.

Selain itu, PT United Tractors Tbk. (UNTR) pada awal tahun lalu merencanakan ekspansi anorganik di antaranya melakukan seperti akuisisi tambang emas dan mineral.

Presiden Direktur United Tractors Frans Kesuma beberapa waktu yang lalu mengatakan, tengah menjajaki akuisisi tambang emas dan mineral baru. UNTR juga mendalami tambang mineral lainnya seperti tembaga lantaran memahami bahwa penambangan emas biasanya bergabung dengan mineral yang lain.

Frans menuturkan, tambang mineral tersebut harus ditinjau secara komprehensif. Pasalnya, mineral berhubungan dengan pengolahan dan perusahaan harus benar-benar memastikan apa yang akan diproduksi oleh perseroan karena akan menyerap lebih banyak belanja modal daripada emas.

Harga emas sendiri pada perdagangan Selasa (30/8/2022), harga emas Comex tercatat turun 4,40 poin atau 0,25 persen ke US$1.745,30 per tory ons. Sedangkan, harga emas Spot juga tercatat turun 2,70 poin atau 0,16 persen ke US$1.734,39 per troy ons.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Pandu Gumilar

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper