Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bursa Buka Suara Soal Anjloknya Saham GOTO 11 Hari, Bisa Disuspensi?

Terkait anjloknya saham GOTO, Bursa menjelaskan akan bertindak jika harga saham perusahaan tercatat terdapat indikasi ketidakwajaran.
Terkait anjloknya saham GOTO, Bursa menjelaskan akan bertindak jika harga saham perusahaan tercatat terdapat indikasi ketidakwajaran. Bisnis/Himawan L Nugraha
Terkait anjloknya saham GOTO, Bursa menjelaskan akan bertindak jika harga saham perusahaan tercatat terdapat indikasi ketidakwajaran. Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Bursa Efek Indonesia (BEI) buka suara dan menjelaskan kebijakannya terkait penurunan saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) secara beruntun.

Terkait dengan saham GOTO yang menyentuh auto rejection bawah (ARB) dalam 6 sesi beruntun dan sudah menurun 11 hari, Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia I Gede Nyoman Yetna menyampaikan pergerakan harga saham merupakan refleksi dari mekanisme pasar.

Menurutnya, tindakan bursa atas pergerakan harga saham perusahaan tercatat akan ditentukan apabila terdapat indikasi ketidakwajaran.

"Apabila terdapat indikasi tersebut, Bursa dapat menindaklanjuti dengan menyampaikan permintaan penjelasan bahkan melakukan suspensi saham," Jelas Nyoman, Senin (5/12/2022).

Saham GOTO kembali menyentuh ARB dengan penurunan hingga 6,82 persen pada perdagangan hari ini. Penurunan ini membawa GOTO parkir di level Rp123.

Berdasarkan penulusuran Bisnis, saham GOTO mulai menyentuh auto reject bawah (ARB) sejak tanggal 28 November 2022.

Sementara itu, GOTO tercatat memiliki aset tidak lancar berupa Goodwill sebesar Rp93,83 triliun atau sekitar 60,61 persen dari total aset. Pihak Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebut tidak ada aturan mengenai pembatasan nilai Goodwill suatu perusahaan.

Nyoman mengatakan nilai Goodwill pada laporan keuangan muncul akibat tindak korporasi perseroan. Goodwill juga tidak merefleksikan kegiatan operasional bisnis inti perseroan. Hal ini yang membuat tidak ada aturan mengenai Goodwill.

"Akun Goodwill pada laporan keuangan Perusahaan muncul akibat dari Tindakan korporasi Perseroan dan bukan merefleksikan kegiatan operasional bisnis inti dari Perusahaan," ujar Nyoman.

Terkait dengan GOTO yang memiliki Goodwill hingga 60,61 persen dari total aset, Nyoman merujuk kembali pada Peraturan Bursa No.I-A tentang Pencatatan Saham Dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham Yang Diterbitkan Oleh Perusahaan Tercatat. Beleid tersebut mengatur terkait dengan persyaratan yang wajib dipenuhi perusahaan untuk menjadi perusahaan tercatat di bursa.

Nyoman mengatakan Goodwill bukanlah persyaratan yang harus dipenuhi oleh calon perusahaan tercatat. BEI sendiri memiliki aturan bahwa perusahaan yang akan terdaftar pada papan utama wajib memiliki aset berwujud lebih dari Rp100 miliar.

Berdasarkan laporan keuangan per 30 September 2022, GOTO tercatat memiliki aset tidak lancar berupa Goodwill sebesar Rp93,83 triliun. Jumlah tersebut mencapai 60,61 persen dari total aset Rp154,79 triliun yang dimiliki GOTO per kuartal III/2022.

Total aset GOTO sendiri tercatat mengalami penurunan tipis 0,21 persen dari Rp155,13 triliun menjadi Rp154,79 triliun pada kuartal III/2022. Meski demikian, nilai pada Goodwill GOTO sama sekali tidak mengalami perubahan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper