Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Top 5 News BisnisIndonesia.id: BEER Melantai di Bursa hingga Alarm Impor Beras

Jobubu Jarum Minahasa (JJM), perusahaan minuman beralkohol tradisional merek Cap Tikus asal Minahasa, resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) bersama denga
Jobubu Jarum Minahasa (JJM) adalah perusahaan minuman beralkohol tradisional merek Cap Tikus asal Minahasa. - Bisnis.com
Jobubu Jarum Minahasa (JJM) adalah perusahaan minuman beralkohol tradisional merek Cap Tikus asal Minahasa. - Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA – Jobubu Jarum Minahasa (JJM), perusahaan minuman beralkohol tradisional merek Cap Tikus asal Minahasa, resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) bersama dengan tiga emiten pendatang baru lainnya, Jumat (6/1/2023). Menariknya, emiten berkode BEER ini paling diapresiasi pasar.

Berita tentang langkah BEER membawa minuman beralkohol ke lantai Bursa, menjadi salah satu berita pilihan editor BisnisIndonesia.id. Selain berita tersebut, sejumlah berita menarik lainnya turut tersaji dari meja redaksi BisnisIndonesia.id.

Berikut ini sorotan utama Bisnisindonesia.id, Sabtu (6/2/2023):

1. Langkah BEER Membawa Minuman Tradisional ke Lantai Bursa

Tingginya hambatan di industri minuman beralkohol di Indonesia tidak menyurutkan langkah PT Jobubu Jarum Minahasa Tbk. untuk menjajaki pasar modal melalui aksi initial public offering (IPO) dan melakukan ekspansi usaha dengan modal segar yang diterimanya.

Hari ini, Jumat (6/1/2023), emiten minuman beralkohol dengan merek dagang Cap Tikus ini resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) bersama dengan tiga emiten pendatang baru lainnya. Menariknya, di antara keempat emiten ini, emiten berkode BEER ini paling diapresiasi pasar.

Adapun, tiga perusahaan lainnya yang turut melantai di hari yang sama yakni perusahaan layanan pusat data PT Data Sinergitama Jaya Tbk. (ELIT), perusahaan air minum dalam kemasan Hexsoul PT Mitra Tirta Buwana Tbk. (SOUL), dan perusahaan properti PT Citra Buana Prasida Tbk. (CBPE).

Hingga akhir perdagangan hari ini, saham BEER tercatat sudah naik 17,27 persen ke level Rp258, sedangkan tiga saham lainnya kompak terkoreksi. ELIT turun 6,67 persen menjadi Rp111, CBPE turun 0,67 persen menjadi Rp149, sedangkan SOUL turun 10 persen menjadi Rp99.

2. Gerai Mixue Merajalela di Ruko Komersial Kosong

Gerai es krim dan minuman kekinian asal China, Mixue, sudah menjamur di hampir seluruh wilayah Indonesia. Ritel kekinian ini menjadi perbincangan hangat di kalangan warganet. Menjamurnya gerai Mixue di Indonesia, produk ini bahkan disebut sebagai malaikat pencatat ruko kosong.

Tak sedikit pula yang membuat meme terkait Mixue yang bakal mengisi setiap rumah toko (ruko) yang kosong hingga gedung mangkrak untuk memperbanyak cabangnya. Masifnya ekspansi bisnis es krim asal China Mixue, mendorong penyerapan ruang ritel berupa rumah toko (ruko) di sejumlah wilayah. Di penghujung 2022, gerai Mixue secara serentak menjamur di berbagai lokasi strategis.

Senior Research Advisor Knight Frank Indonesia Syarifah Syaukat mengatakan ruko menjadi pilihan bagi produk Food & Beverage (F&B) dengan target pasar yang umum. Apalagi, ruko merupakan ruang yang terbilang praktis untuk menjangkau konsumen.

“Penggunaan ruko sebagai ruang ritel memang sesuai dengan target pasar dari produk tersebut [Mixue], yang membutuhkan lokasi dengan aksebilitas yang tinggi, harga relatif ekonomis dan dekat dengan konsumennya,” ujarnya kepada Bisnis dikutip Jumat (6/1/2023).

3. Alarm Impor Beras Jelang Panen Raya

Cuaca buruk di Samudera Hindia selama beberapa pekan terakhir disinyalir mengganggu proses impor beras konsumsi ke Indonesia. Sementara itu, pemerintah mesti menyelesaikan impor sebelum memasuki masa panen awal tahun.

Impor beras menjadi pilihan pemerintah untuk mengatasi menipisnya stok cadangan beras pemerintah (CBP) sejak akhir 2022. Dalam rapat terbatas antarmenteri dan lembaga November tahun lalu, diputuskan 500.000 ton beras bakal diimpor.

Beras konsumsi tersebut didatangkan dari berbagai negara seperti Thailand, Vietnam, Myanmar dan Pakistan. Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menegaskan pasokan beras impor harus segera masuk Indonesia sebelum panen raya. Tugas ini mesti diselesaikan oleh Perum Bulog dalam waktu kurang dari 2 bulan.

Penyelesaian impor sebelum masa panen diperlukan agar tidak mengganggu harga gabah dan beras di petani. Namun, fakta di lapangan menjelaskan bahwa realisasi tersebut masih rendah dari target.

4. Penerima Gas Industri Tunggu Tangan Dingin Jokowi

Pemerintah masih mengkaji peluang sejumlah industri agar dilibatkan sebagai penerima gas subsidi dengan harga maksimal US$6 million metric British thermal unit (MMBTU). Namun, langkah ini masih menunggu lampu hijau dari Presiden.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menetapkan harga gas bumi tertentu (HGBT) untuk tujuh industri dipatok maksimal US$6 per MMBTU. Keputusan itu membuka ruang bagi gas industri tertentu dapat diperjualbelikan dengan harga di bawah batas atas tersebut.

Ketetapan ini tertuang dalam Peraturan menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No 15/2022 tentang Tata Cara Penetapan Pengguna Gas Bumi Tertentu dan Harga Gas Bumi Tertentu di Bidang Industri yang disahkan pada 23 Desember 2022.

Kendati begitu, gas murah ini hanya diberikan kepada tujuh industri. Mereka adalah industri pupuk, petrokimia, oleochemical, keramik, baja hingga sarung tangan karet. Selebihnya masih harus membeli dengan harga pasar.

Langkah perluasan industri penerima HGBT memang masih digodok, namun kebijakan itu mesti ditetapkan lewat rapat terbatas yang dipimpin Presiden Jokowi. Kendati demikian, keputusan tetap diberikan oleh Menteri ESDM.

5. Masalah Berlanjut Tol Laut di Tahun Ketujuh

Dimulainya tol laut pada 2023 menandai usia 7 tahun program tersebut. Namun, sederet kendala masih menghantui proyek hasil kebijakan periode pertama Presiden Joko Widodo.

Tol laut resmi dimulai pada 2015 dengan melibatkan sejumlah operator plat merah dan swasta. Beberapa di antaranya seperti PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau Pelni, PT ASDP Indonesia Ferry dan sejumlah perusahaan swasta.

Pada dasarnya, tol laut diinisiasi untuk menyeimbangkan harga barang di seluruh Indonesia dari Sabang hingga Merauke. Dalam prakteknya, operator kapal akan melayani distribusi barang dari pelabuhan utama ke daerah ujung timur maupun barat.

Kendati begitu, distribusi barang masih timpang antara muatan saat pergi dan balik. Pengamat Maritim Saut Gurning menilai kendala utama bagi program tol laut masih berkisar pada frekuensi layanan kapal yang belum maksimal, akibat faktor cuaca dan kesiapan (readiness) kapal.

Tidak hanya itu, ketersediaan ruang kapal, kontainer kering, dan kontainer berpendingin juga masih menjadi kendala bagi program strategis pemerintah itu.

Belum lagi ketimpangan antara muatan berangkat dan balik juga masih perlu diperhatikan. Namun, Saut menilai usaha yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan muatan balik telah membuahkan hasil. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Fatkhul Maskur
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper