Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

GOTO Prediksi GTV Melandai pada 2023 Usai Tembus Rp613 Triliun

Seiring prioritas grup pada pelanggan setia, GOTO memperkirakan GTV akan melandai pada kuartal mendatang
Seremoni pencatatan saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) di Bursa Efek Indonesia, Senin (11/4/2022). GoTo meraih dana Rp15,8 triliun dari IPO dan penjualan saham treasury./Istimewa
Seremoni pencatatan saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) di Bursa Efek Indonesia, Senin (11/4/2022). GoTo meraih dana Rp15,8 triliun dari IPO dan penjualan saham treasury./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA — PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) memperkirakan gross transaction value (GTV) bakal melandai pada kuartal I/2023. Adapun GTV GOTO mencapai Rp613 triliun sepanjang 2022.

Direktur Keuangan Grup GoTo Jacky Lo mengatakan GTV diperkirakan melandai seiring adanya prioritas grup kepada pelanggan. Namun, dia menyebut GOTO optimistis dapat mencapai pertumbuhan bisnis dalam jangka panjang.

“Seiring prioritas grup pada pelanggan setia, GOTO memperkirakan GTV akan melandai pada kuartal mendatang,” ujar Jacky dalam keterangan tertulis, Senin (20/3/2023).

Adapun GOTO akan melakukan investasi dan inkubasi produk-produk mendasar agar dapat mendorong pertumbuhan pelanggan. Hal ini dilakukan dengan mengoptimalkan ekosistem GOTO.

GOTO tengah melakukan restrukturisasi untuk layanan pengiriman fulfilment dan 1P E-Commerce. Nantinya layanan tersebut akan dikonsolidasikan dibawah GoTo Logistics untuk peningkatan efektivitas organisasi.

Dia menyebut GoTo Logistics akan dilaporkan sebagai segmen terpisah dalam laporan keuangan kuartal I/2023. Fokus GoTo Logistics adalah mengurangi biaya untuk melayani (cost-to-serve) dengan layanan logistik secara menyeluruh bagi bisnis e-Commerce.

Mengenai target penuh untuk 2023, dia enggan menyampaikan pedoman GTV maupun pendapatan kotor sepanjang 2023. Hal ini lantaran GOTO masih dalam proses untuk mempercepat profitabilitas bisnis dan fokus pada efisiensi.

“Pedoman di atas ditetapkan berdasarkan kondisi pasar pada saat ini dan mencerminkan estimasi pendahuluan perseroan, yang secara keseluruhan bergantung pada berbagai ketidakpastian, termasuk yang terkait dengan inflasi serta dampak dari pandemi Covid-19,” jelasnya.

Adapun GTV GOTO mencapai Rp613 triliun sepanjang 2022. Nilai tersebut tumbuh 33 persen dari capaian Rp462 triliun sepanjang 2022.

Dengan membukukan GTV Rp613 triliun, GOTO meraup pendapatan bruto Rp22,93 triliun. Jumlah itu meningkat 34,89 persen secara yoy. Pendapatan bruto ini setara dengan take rate 3,7 persen dengan kontribusi take rate kuartal IV-2022 sebesar 3,9 persen.

Sementara itu, pendapatan bersih GOTO juga meningkat hingga 120 persen menjadi Rp11,3 triliun sepanjang 2022. Pendapatan bersih tersebut meningkat drastis dari Rp5,2 triliun pada 2021.

Meski demikian, rugi bersih GOTO naik 56 persen dari posisi tahun sebelumnya Rp25,9 triliun. Sebagai informasi, peningkatan signifikan itu terjadi usai Gojek dan Tokopedia melakukan merger pada Januari 2022.

Rugi bersih GOTO membengkak akibat terjadi penurunan nilai goodwill yang mencapai Rp11 triliun. Sebagai informasi goodwill adalah bentuk pengakuan manfaat ekonomi masa depan yang mungkin dihasilkan dari aset yang diakuisisi. Adapun pos ini tidak berpengaruh terhadap kas dan bisnis perseroan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper