Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penjualan HM Sampoerna (HMSP) Tembus Rp111 Triliun pada 2022, Laba Turun 11 Persen

Emiten rokok PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) mencatatkan peningkatan penjualan selama 2022, tetapi laba bersihnya menurun.
Emiten rokok PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) mencatatkan peningkatan penjualan selama 2022, tetapi laba bersihnya menurun. /HM Sampoerna
Emiten rokok PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) mencatatkan peningkatan penjualan selama 2022, tetapi laba bersihnya menurun. /HM Sampoerna

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten rokok PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) mencatatkan peningkatan penjualan selama 2022. Meski demikian, laba bersih perseroan masih tetap terkoreksi akibat kenaikan beban cukai.

Emiten berkode saham HMSP ini membukukan penjualan sebesar Rp111,21 triliun pada 2022. Penjualan tersebut meningkat 12,47 persen dibandingkan dengan 2021 sebesar Rp98,87 triliun.

Hampir seluruh segmen penjualan HMSP memperlihatkan kenaikan. Penjualan sigaret kretek mesin sebagai kontributor terbesar meningkat 11,23 persen year-on-year (YoY) dari Rp65,24 triliun di 2021, menjadi Rp75,57 triliun pada 2022. Begitu juga dengan penjualan segmen sigaret kretek tangan HMSP yang naik 18,88 persen secara tahunan menjadi Rp27,19 triliun, dari Rp22,87 triliun pada tahun sebelumnya.

Namun, penjualan sigaret putih mesin mengalami penurunan 1,51 persen menjadi Rp4,9,28 triliun, dari Rp9,42 triliun pada 2021. Kemudian segmen sigaret putih tangan melesat 56,34 persen YoY menjadi Rp851,89 miliar.

Sementara itu, kinerja ekspor HMSP meningkat 44,32 persen YoY dari Rp154,03 miliar pada 2021 menjadi Rp222,31 miliar. Adapun penjualan lainnya meningkat 72,61 persen YoY menjadi Rp1,08 triliun dibandingkan dengan Rp627,92 miliar pada tahun sebelumnya.

Adapun secara volume,  Sampoerna membukukan volume penjualan rokok sebanyak 86,8 miliar batang pada 2022. Angka itu merefleksikan kenaikan 4,8 persen daripada 2021 yang mencapai 82,8 miliar batang.

Meningkatnya kinerja penjualan HMSP diikuti dengan kenaikan beban pokok penjualan sebesar 14,61 persen secara tahunan menjadi Rp94,05 triliun dibandingkan dengan Rp82,06 triliun pada 2021. Beban pokok penjualan ini meningkat utamanya disebabkan oleh beban pita cukai yang naik 14,67 persen dari Rp65,04 triliun pada 2021 menjadi Rp74,59 triliun pada 2021.

Dengan meningkatnya beban tersebut, laba kotor HMSP pada 2022 hanya naik 2,05 persen secara tahunan menjadi Rp17,15 triliun, dari Rp8,83 triliun pada tahun sebelumnya.

Adapun laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk tercatat turun 11,39 persen menjadi Rp3,6,32 triliun sepanjang 2022, dibandingkan dengan Rp7,13 triliun pada Januari—Desember 2021.

Hingga pengujung 2022, jumlah aset Sampoerna mengalami kenaikan menjadi Rp54,78 triliun, dari Rp53,09 triliun di akhir 2021. Kenaikan terutama disebabkan oleh melesatnya uang muka untuk akuisisi aset tetap yang mencapai Rp1,28 triliun pada akhir 2022, dari Rp19,66 miliar pada 2021.

Liabilitas HMSP juga tercatat naik menjadi Rp26,61 triliun di 31 Desember 2022, dari Rp23,89 triliun pada Desember 2021. Jumlah liabilitas HMSP meningkat karena bertambahnya utang usaha kepada pihak ketiga dan pihak-pihak berelasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper