Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Banyak Sentimen Positif, Hartadinata Abadi (HRTA) Optimistis Harga Emas Kinclong Sepanjang 2023

Hartadinata Abadi (HRTA) optimistis harga emas tetap kinclong sepanjang 2023 seiring adanya beberapa katalis positif yang akan menunjang pergerakan harga emas.
Hartadinata Abadi (HRTA) optimistis harga emas tetap kinclong sepanjang 2023 seiring adanya beberapa katalis positif yang akan menunjang pergerakan harga emas../Freepik
Hartadinata Abadi (HRTA) optimistis harga emas tetap kinclong sepanjang 2023 seiring adanya beberapa katalis positif yang akan menunjang pergerakan harga emas../Freepik

Bisnis.com, JAKARTA — PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) optimistis harga emas akan tetap positif sepanjang 2023 seiring dengan adanya beberapa katalis positif yang akan menunjang pergerakan harga logam kuning ini.

Direktur Investor Relation Hartadinata Abadi Thendra Crisnanda menyebutkan ada berbagai sentimen yang bisa mendukung harga emas ke depan, di antaranya krisis geopolitik, stagflasi, dan krisis perbankan.

Terkait dengan krisis geopolitik dan stagflasi, saat ini Russia sudah menggunakan emas sebagai underlying perdagangan. Selain itu, mantan Presiden AS Donald Trump, juga kembali mencalonkan diri untuk di Pilpres AS 2024 dimana Trump meng agendakan 'back to gold standard'

"Krisis geopolitik dan stagflasi juga menjadi salah satu penyebab tingginya minat investor global terhadap emas baik yang berbentuk batangan maupun perhiasan," jelasnya dalam paparan publik, Rabu (31/5/2023).

Selanjutnya, terkait dengan krisis perbankan internasional yang sedang kolaps menambah kekhawatiran pelaku pasar akan penempatan aset di perbankan sehingga emas kembali dipertimbangkan sebagai store of value.

Di samping itu permintaan emas ke depan juga diperkirakan makin tinggi terbukti dengan Bank Sentral Dunia yang masih terus menambah pembelian emas dengan total mencapai 400 ton. Hal tersebut menandakan bahwa semua bank sentral masih terus menjaga stabilitas cadangan emas mereka.

"Pembelian emas yang dilakukan bank sentral telah menembus rekor tertinggi dalam 70 tahun. Para bank sentral telah membeli 1,136 ton emas pada 2022, lebih tinggi dari nilai tahunan sejak tahun 1967, ketika dolar AS masih menggunakan underlying emas. Selain itu, secara total 862 ton emas telah di beli oleh para bank sentral pada semester II/2022, yang mencatat rekor tertinggi," paparnya.

Dengan berbagai sentimen tersebut, Thendra juga menyebutkan bahwa menurut Analis Komoditas Global, harga emas diperkirakan mencapai US$2.200 - US$2.400 per troy ounce pada 2023.

Selain itu, calon emiten tambang emas, PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) juga optimistis harga emas masih akan naik dengan adanya keterbatasan pasokan.

VP Corporate Communication Amman Mineral Kartika Octaviana mengatakan di tengah kondisi pasar modal yang masih volatil, Perseroan tetap optimistis karena fundamental perusahaan yang positif. 

"Kami, 'kan, tambang komoditas tembaga dan emas, kalau pertambangan berdasarkan analisa global jangka panjang permintaan tembaga akan melebihi suplainya, jadi akan ada shortage suplai tembaga yang akan membawa tren positig pada harga tembaga," katanya usai paparan publik di Jakarta, Rabu (31/5/2023).

Selain itu, emas juga masih diperdagangkan di level harga yang cukup tinggi. Minat pada emas pun masih tinggi karena menjadi aset safe haven.

Melansir Antara, Pada penutupan perdagangan Kamis (1/6/2023) kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi Comex New York Exchange, melonjak 13,40 dolar AS atau 0,68 persen menjadi ditutup pada 1.995,50 dolar AS per ounce, setelah menyentuh level tertinggi sesi di 2.000,70 dolar AS dan terendah di 1.970,10 dolar AS.

Pada perdagangan sesi sebelumnya, emas berjangka terkerek 5 dolar AS atau 0,25 persen menjadi 1.982,10 dolar AS pada Rabu (31/5/2023), setelah naik 14,00 dolar AS atau 0,71 persen menjadi 1.977,10 dolar AS pada Selasa (30/5/2023), dan terdongkrak 60 sen atau 0,03 persen menjadi 1.944,30 dolar AS pada Jumat (26/5/2023).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper