Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

MOBIL LISTRIK: Panas Berlebih, Tesla Recall 7.000 Perangkat Adaptor

Manufaktur spesialis mobil listrik ternama, Tesla Motors Inc., tengah melakukan aksi recall (penarikan kembali) terhadap 7 ribu perangkat adapter mobil listrik miliknya.
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA - Manufaktur spesialis mobil listrik ternama, Tesla Motors Inc., tengah melakukan aksi recall (penarikan kembali) terhadap 7 ribu perangkat adapter mobil listrik miliknya.

Penarikan dilakukan pascapelaporan keluhan pelanggan yang mengalami overheating (panas berlebih) pada adaptor sehingga melelehkan plastik pada steker.

Meski tidak ada indikasi kerusakan lainnya, Tesla telah melaporkan aksi recall tersebut ke pihak regulator AS. Pihak Tesla mengungkapkan bahwa perangkat yang diproduksi oleh pemasok pihak ketiga belum dijual kembali untuk setidaknya selama 6 bulan.

Perangkat yang mengalami panas berlebih adalah adaptor seri NEMA 14-30 yang digunakan untuk melakukan pengisian ulang tenaga listrik pada mobil Tesla. Penggantian adaptor baru akan dikirim pada beberapa minggu kedepan.

Tidak hanya itu, pihak perusahaan juga akan mengganti adaptor seri NEMA 10-30 da 6-50 yang memiliki desain serupa dengan adaptor yang mengalami panas berlebih. Adaptor baru diperkirakantersedia sekitar 3 bulan mendatang.

Faktanya, aksi recall merupakan kasus umum yang terjadi di industri otomotif AS. Tahun lalu mencatat rekor recall yang mencapai 50 juta kendaraan, berdasarkan data National Highway Transportation Safety Administration.

Bagi Tesla, aksi recall kali ini merupakan yang kelima sejak penarikan aksesoris pada Model S di Juni tahun 2012.

Bahkan, tahun lalu menjadi recall terbesar bagi perusahaan yang berbasis di Palo Alto, California tersebut yaitu mencapai 90 ribu unit Model S akibat kerusakan pada sabuk pengaman pada kursi depan yang tidak dapat terkait dengan baik.

Sementara itu, aksi recall juga dilakukan Tesla untuk 3 ribu unit SUV Model X pada April lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Yusran Yunus
Editor : Saeno
Sumber : Bloomberg

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper