Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tesla Segera Bangun Pabrik Baru di China

CEO Tesla Elon Musk telah menandatangani perjanjian dengan China untuk mendirikan pabrik baru di Shanghai. Pabrik baru tersebut akan meningkatkan kapasitas produksi produsen mobil listrik sebesar dua kali lipat.
Seorang pria melihat Tesla Model S di showroom di Beijing, China 29 Januari 2014. /REUTERS
Seorang pria melihat Tesla Model S di showroom di Beijing, China 29 Januari 2014. /REUTERS

Bisnis.com, JAKARTA -- Tesla bakal membangun pabrik pertamanya di luar AS setelah menjalin kesepakatan dengan Pemerintah China.

CEO Tesla Elon Musk menandatangani perjanjian dengan China untuk mendirikan pabrik baru di Shanghai, Selasa (10/7/2018). Pabrik baru tersebut akan meningkatkan kapasitas produksi produsen mobil listrik sebesar dua kali lipat.

Rencana pembangunan pabrik di China sudah muncul sejak sebelum Presiden AS Donald Trump menerapkan kebijakan tarif impor baru.

Kesepakatan itu diumumkan setelah Tesla menaikkan harga mobilnya yang dijual di China hingga 70% untuk mengompensasi tarif impor baru yang diterapkan Negeri Panda atas produk-produk AS.

Reuters melansir Rabu (11/7), Pemerintah Shanghai menyambut baik langkah Tesla untuk berinvestasi di pabrik baru serta riset dan pengembangan (Research and Development/R&D). Shanghai dikenal sebagai pusat industri otomotif China.

"Pemerintah Shanghai akan mendukung penuh pembangunan pabrik Tesla," demikian disampaikan Pemerintah Shanghai dalam keterangan resmi.

Tesla berencana memproduksi mobil pertamanya sekitar dua tahun setelah konstruksi pabrik dimulai. Dalam 2-3 tahun berikutnya, kapasitas produksi ditargetkan mencapai 500.000 unit per tahun.

Namun, masih belum disampaikan secara detail kapan pembangunan pabrik akan dimulai. Tesla mengungkapkan konstruksinya akan dilakukan segera setelah mereka mendapatkan semua izin yang dibutuhkan.

China menjadi pasar terbesar untuk kendaraan listrik. Penjualan kendaraan listrik diproyeksi terus meningkat seiring dengan kebijakan pemerintah yang mewajibkan 100% penggunaan kendaraan listrik pada 2030.

Lebih dari 28 juta unit terjual di China pada 2017 dan penjualannya diperkirakan naik menjadi 35 juta unit pada 2025.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Annisa Margrit
Editor : Annisa Margrit
Sumber : Reuters

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper