Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sejumlah Faktor Ini Bisa Bikin Penjualan Sepeda Motor Tahun Depan Melorot

Faktor yang diperkirakan bakal memengaruhi penjualan sepeda motor tahun depan adalah kenaikan biaya iuran BPJS dan potensi kenaikan tarif dasar listrik.
ilustrasi/Bisnis.com
ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA – Momentum positif penjualan sepeda motor pada tahun ini diperkirakan sulit terulang pada tahun depan.

Ketua Bidang Komersil Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) Sigit Kumala mengatakan banyak kendala dan tantangan yang dapat memengaruhi daya beli konsumen sepeda motor pada tahun depan.

Beberapa di antaranya yakni kenaikan biaya iuran BPJS dan potensi kenaikan tarif dasar listrik yang dimulai pada tahun depan. Selain itu, ada pula kenaikan tarif cukai rokok sebesar 23% yang dikhawatirkan dapat memengaruhi daya beli konsumen di dalam negeri.

Adapun di luar daya beli, faktor kenaikan tarif tol sebesar 6%—7% mulai tahun depan juga dikhawatirkan akan memengaruhi biaya transportasi dan logistik. Selain itu, dia mengkhawatirkan kondisi perang dagang di ranah global yang dapat memengaruhi industri pengolahan dalam negeri.

“Industri pengolahan itu akan terganggu, contohnya tekstil, itu kan sulit bersaing di luar, kalau itu terganggu, ada kaitannya dengan industri sepeda motor. Kaitannya adalah mereka kan karyawannya banyak, kalau mereka terganggu, atau lay off mereka tidak beli motor,” katanya kepada Bisnis baru-baru ini.

Menurutnya, kondisi serupa pernah terjadi pada 2017. Saat itu, pemerintah juga menaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dan tarif lisrik secara berkala. Selain itu, terjadi kenaikan untuk pajak STNK sebesar 125%.

Sigit mengatakan, hal-hal itu membuat penjualan kendaran roda dua tertekan cukup besar pada paruh pertama 2017. Penjualan menurun hingga 8% pada periode tersebut dan membutuhkan waktu hingga 6 bulan agar pasar kembali ke titik normal.

Dia mengatakan bahwa proyeksi penjualan pada tahun depan diprediksi akan cenderung sama dengan tahun ini. Dia mengharapkan berbagai faktor penghambat penjualan tidak terlalu berdampak negatif seperti yang dikhawatirkan.

Sepanjang tahun ini penjualan sepeda motor diperkirakan bakal mencapai 6,5 juta unit. Momentum positif pada tahun ini didorong oleh sejumlah faktor ekonomi seperti pembangunan infrastruktur dan meningkatnya ekonomi di sejumlah daerah.

“Kondisi pada semester I/2019, harga komoditas masih oke, kemudian, beberapa sektor infrastrutkur pembangunan di daerah juga oke, termasuk ada pembangunan smelter di Nusa Tenggara, Sulawesi, itu cukup membantu perkembangan bisnis di sana,” kata Sigit.

Sebelumnya, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengharapkan tren positif industri sepda motor dalam negeri pada tahun ini dapat berlanjut hingga tahun depan. Dia menargetkan, pada 2025 produksi sepeda motor dalam negeri dapat mencapai 10 juta unit.

"Pemerintah menargetkan [produksi] sepeda motor tumbuh hingga 10 juta unit pada 2025, dengan 1 juta unit untuk pasar ekspor, dan 20% di antaranya adalah sepeda motor listrik," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Galih Kurniawan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper