Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sederet Tantangan Pemulihan Industri Otomotif Nasional

Proses menuju pemulihan pasar otomotif nasional dipastikan melewati jalan berkerikil. Tantangan terbesar datang dari ketatnya perusahaan pembiayaan atau leasing dalam memberikan kredit kepada konsumen serta daya beli masyarakat.
Ilustrasi leasing kendaraan bermotor/www.raceworld.tv
Ilustrasi leasing kendaraan bermotor/www.raceworld.tv

Bisnis.com, JAKARTA – Proses menuju pemulihan pasar otomotif nasional dipastikan melewati jalan berkerikil. Tantangan terbesar datang dari ketatnya perusahaan pembiayaan atau leasing dalam memberikan kredit kepada konsumen serta daya beli masyarakat.

Amelia Tjandra, Marketing Director PT Astra Daihatsu Motor (ADM), menuturkan bahwa situasi saat ini telah mendorong perusahaan pembiayaan untuk mengetatkan kredit, terutama kepada konsumen baru. Alhasil, pembelian mobil baru juga dipastikan macet.

"Funding dari bank juga melihat sektor mana yang memberikan risiko kecil. Oleh karena itu, kemungkinan pembelian mobil baru pun sulit,” tuturnya dalam diskusi virtual, baru-baru ini.

Selain itu, penurunan daya beli masyarakat turut berdampak pada pasar otomotif. Dia memprediksi kinerja penjualan tidak akan cepat pulih karena kemampuan masyarakat untuk membeli kendaraan baru belum maksimal.

"Kami melihat gross domestic product [GDP] Indonesia diprediksi di kuartal III ini minus 3,4%. Maka, kami memprediksi penjualan mobil bulan Juni tidak akan naik banyak, karena daya beli masyarakat juga belum maksimal," ujarnya

Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira juga berpendapat serupa. Menurutnya, upaya pemerintah untuk memasuki fase new normal saat risiko pandemi masih tinggi secara nasional juga akan memperlambat pemulihan ekonomi.

“Pembelian mobil baru membutuhkan waktu untuk pulih karena permasalahan tekanan daya beli masyarakat masih rendah. Selain itu belum semua masyarakat memutuskan untuk keluar rumah,” kata Bhima.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dionisio Damara
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper