Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sebelum PPnBM Diterapkan, Toyota dan Daihatsu Pacu Produksi

Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), pabrik Toyota mencatat kenaikan produksi sebanyak 5,6 persen, sedangkan Daihatsu 16,4 persen.
Jejeran unit produksi Astra Daihatsu Motor di fasilitas logistik pabrikan. /ADM
Jejeran unit produksi Astra Daihatsu Motor di fasilitas logistik pabrikan. /ADM

Bisnis.com, JAKARTA — PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) dan PT Astra Daihatsu Motor (ADM) mencatatkan peningkatan produksi pada Februari 2021, atau sebelum insentif PPnBM untuk mobil tertentu berlaku bulan Maret.
 
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), TMMIN membukukan produksi 34.405 unit sepanjang Februari. Jumlah itu meningkat 5,6 persen jika dibandingkan dengan volume produksi bulan Januari.
 
Hal serupa juga terjadi di pabrik Daihatsu, Sunter, Jakarta Utara. Gaikindo mencatat, total produksi perusahaan pada Februari mencapai 10.747 unit, naik 16,4 persen secara bulanan atau menjadi 8.988 unit.
 
Seperti yang diketahui, pemerintah mulai memberikan diskon PPnbM 0 persen pada 1 Maret 2021. Syarat penerima insentif itu adalah kendaraan yang memiliki kapasitas mesin maksimal 1,500 cc, berpenggerak 4x2 dan sedan, serta memiliki lokal purchase 70 persen.
 
Berdasarkan data dari Kementerian Perindustrian, ada 21 jenis mobil yang masuk ke dalam daftar penerima insentif PPnBM. Untuk Toyota, ada Avanza, Yaris, Vios, Sienta, dan Rush. Sementara itu, Daihatsu memasukkan Xenia, Gran Max MB, Luxio, Terios, dan Rocky.

Satu tujuan pemerintah adalah guna meningkatkan produksi sektor otomotif. Harapannya hal ini dapat membantu pemulihan di tengah pandemi Covid-19.
 
Adapun berdasarkan data Gaikindo, pada Februari 2021, TMMIN tercatat meningkatkan volume produksi sedan Vios menjadi 3.617 unit dari sebelumnya 2.821 unit pada Januari.
 
Hal ini pun sejalan dengan kinerja penjualan ritel Vios. Marketing Director PT Toyota Astra Motor (TAM) Anton Jimmi Suwandy mengatakan bahwa Vios merupakan mobil yang paling diburu oleh konsumen sejak PPnBm diterapkan.
 
“Vios naik lebih besar karena biasanya surat pemesanan kendaraan [SPK] tidak terlalu banyak. Pada 1 – 8 Februari, Vios hanya mencatatkan SPK 6 unit, sementara Maret membukukan 212 SPK,” ujarnya kepada Bisnis, beberapa waktu lalu.
 
Toyota Vios merupakan mobil yang mengalami penurunan harga paling signifikan. Sebelum relaksasi diberikan, Toyota memasarkan Vios varian paling rendah di DKI Jakarta dengan harga Rp325 jutaan dan varian tertinggi Rp346 jutaan.
 
Di sisi lain, volume produksi dari Daihatsu Xenia, Gran Max MB, Luxio, dan Terios, sepanjang Februari juga meningkat. Gaikindo mencatat, total produksi keempat model ini mencapai 3.695 unit, sedangkan bulan Januari membukukan 2.786 unit.
 
Hendrayadi Lastiyoso, Marketing & Customer Relations Division Head PT Astra International-Daihatsu Sales Operation (AI-DSO), mengatakan insentif PPnBM 0 persen membuat pemesanan mobil Daihatsu melambung.
 
“Pemesanan kendaraan Daihatsu yang mendapat insentif pada 1-17 Maret 2021 naik 233 persen alias 2,3 kali lebih banyak dibandingkan bulan sebelumnya,” ujarnya dalam konferensi pers virtual, Kamis (18/3/2021).
 
Pemesanan untuk keempat model itu meningkat 233 persen dibandingkan periode yang sama pada Februari 2021. Perinciannya, SPK Xenia melejit 220 persen, Terios 253 persen, Gran Max MB 194 persen dan Luxio 197 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dionisio Damara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper