Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penjualan Otomotif: Kendala Pasokan Cip Mengintai di Balik Gegap Gempita PPnBM 0 Persen

Kurangnya pasokan semikonduktor atau cip menjadi tantangan yang akan dihadapi oleh para pelaku industri otomotif.
Dealer Auto2000. Konsumen juga bisa meminta perhitungan lebih lengkap jika ingin membeli secara kredit atau trade-in sehingga bisa mendapatkan skema pembelian yang paling pas./Auto2000
Dealer Auto2000. Konsumen juga bisa meminta perhitungan lebih lengkap jika ingin membeli secara kredit atau trade-in sehingga bisa mendapatkan skema pembelian yang paling pas./Auto2000

Bisnis.com, JAKARTA – Langkah pemerintah untuk memperpanjang insentif pajak penjualan atas barang mewah atau PPnBM untuk mobil tertentu diprediksi melambungkan permintaan. Namun, sejauh mana kesiapan produksi dari tiap pabrikan?

Jika merujuk data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), kinerja produksi industri otomotif pada Mei turun 32 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Padahal, bulan lalu adalah periode akhir tahap pertama relaksasi PPnBM 0 persen.

Di tengah melemahnya produksi mobil dalam negeri, pemerintah secara resmi memperpanjang PPnBM nol persen hingga Agustus 2021. Keputusan itu telah disetujui oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam rapat Pemulihan Ekonomi Nasional, pekan lalu.

Dengan demikian, diskon PPnBM nol persen yang semula hanya berlaku pada Maret – Mei 2021 akan kembali bergulir hingga Agustus. Adapun, periode untuk diskon PPNBM 50 persen diperpanjang sampai dengan Desember 2021.

Direktur Administrasi, Korporasi, dan Hubungan Eksternal PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Bob Azam mengatakan langkah pemerintah untuk memperpanjang insentif merupakan langkah tepat.

Namun, pada saat bersamaan, dia juga mengungkapkan tantangan yang akan dihadapi oleh para pelaku industri otomotif, yakni kurangnya pasokan semikonduktor atau cip.

“Kendala kami masih menghadapi kekurangan pasokan semikonduktor,” ujar Bob saat dihubungi Bisnis, Selasa (15/6/2021).

Bob menuturkan bahwa sebelum insentif PPnBM digulirkan pemerintah, suplai semikonduktor Toyota masih berjalan normal. Namun, kebutuhan komponen itu semakin tinggi seiring melonjaknya permintaan akibat relaksasi pajak.

Kondisi itu kian sulit setelah pabrik semikonduktor otomotif terbesar kedua di dunia, Renesas Electronics, mengalami kebakaran pada Maret 2021. Insiden ini pun semakin memperuncing krisis pasokan cip di seluruh dunia, tak terkecuali Indonesia.

INDEN

Di balik gegap gempita perpanjangan insentif PPnBM, sejumlah masalah yang menghantui pabrikan otomotif diperkirakan bermuara pada konsumen. Para pembeli harus menunggu lama pengiriman kendaraan karena pabrik kewalahan menuruti tingginya permintaan.

Salah seorang tenaga penjual mobil Suzuki di Jakarta mengatakan bahwa stok model Suzuki XL7 varian Alpha bertransmisi otomatis mengalami inden selama satu hingga dua bulan.

“XL7 yang masuk dalam daftar penerima PPnBM inden. Maksimal pengirimannya satu sampai dua bulan setelah dipesan, terutama untuk varian Alpha matic” ujarnya saat dihubungi Bisnis, Senin (14/6/2021).

Di sisi lain, stok untuk varian Beta dan Zeta diklaim masih aman. Begitu pula dengan ketersediaan unit Ertiga yang juga masuk dalam daftar penerima insentif PPnBM.

Beberapa waktu lalu, hal serupa juga diungkapkan oleh tenaga penjual Toyota di Jakarta, yang enggan disebutkan namanya. Dia menuturkan bahwa Toyota Raize, khususnya tipe GR Sport TSS inden selama 9 bulan atau hingga 2022.

Pengiriman Mitsubishi Xpander ke konsumen selama tahap pertama program insentif PPnBM juga mengalami keterlambatan.

President Director PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) Naoya Nakamura mengatakan insentif PPnBM membuat permintaan Xpander dan Xpander Cross naik signifikan dari 2.500 unit pada Januari-Februari menjadi 5.000 unit per Maret-April.

“Kami melakukan usaha terbaik untuk mengakselerasi dan menyesuaikan permintaan dan ketersediaan, serta memastikan konsumen segera mendapatkan unit yang sudah dipesan,” kata Nakamura.

Sementara itu, guna menyambut keberlanjutan insentif PPnBM nol persen, PT Honda Prospect Motor (HPM) sedang memaksimalkan tingkat produksi sesuai dengan aturan dan protokol kesehatan yang berlaku.

Yusak Billy, Business Innovation and Marketing & Sales Director HPM, mengatakan bahwa perusahaan juga memastikan ketersediaan komponen otomotif untuk dapat memenuhi pesanan konsumen secepat mungkin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dionisio Damara
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper