Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penjualan LCGC Oktober 2022 Turun, Imbas PPNBM Dihapus?

Penjualan wholesales LCGC pada Oktober 2022 mencapai 18.062 unit atau turun 2 persen secara month-to-month (mtm) jika dibandingkan September 2022.
 Karyawan sedang menunggu konsumen di samping deretan bursa mobil bekas di Jakarta, Minggu (4/2). Tren penjualan mobil bekas di 2018 diprediksi meningkat disebabkan peningkatan produksi produk baru yang beragam terutama segemen Low Cost Green Car (LCGC)./Bisnis.com-Felix Jody Kinarwan
Karyawan sedang menunggu konsumen di samping deretan bursa mobil bekas di Jakarta, Minggu (4/2). Tren penjualan mobil bekas di 2018 diprediksi meningkat disebabkan peningkatan produksi produk baru yang beragam terutama segemen Low Cost Green Car (LCGC)./Bisnis.com-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA - Penjualan mobil segmen Low Cost Green Car (LCGC) mengalami penurunan pada Oktober 2022 dibandingkan bulan sebelumnya. Hal itu disinyalir karena mobil LCGC kini sudah tidak lagi menerima insentif Pajak Penjualan Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM DTP) yang berakhir pada 1 Oktober 2022.

Diberitakan sebelumnya, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memberikan insentif PPnBm pada mobil LCGC dalam tiga tahap. Pada kuartal pertama 2022 dikenakan tarif PPnBM nol persen.

Kemudian, pada kuartal kedua dikenakan tarif PPnBM sebesar 1 persen, kuartal ketiga 2 persen. Adapun, pada kuartal keempat dikenakan tarif normal sebesar 3 persen.

Kebijakan itu membuat sejumlah agen pemegang merek (APM) seperti PT Toyota Astra Motor (TAM), PT Astra Daihatsu Motor (ADM), dan PT Honda Prospect Motor (HPM) perlu menaikkan harga mobil LCGC hingga Rp2 jutaan. Rentang harga LCGC per Oktober 2022 berkisar antara Rp157 juta hingga Rp183 jutaan.

Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan wholesales LCGC pada Oktober 2022 mencapai 18.062 unit. Capaian tersebut turun 2 persen secara month-to-month (mtm) jika dibandingkan September 2022 yang mencapai 18.469 unit.

Di lain sisi, distribusi dari diler ke konsumen atau biasa disebut penjualan ritel mobil LCGC juga mengalami penurunan pada Oktober 2022 yang hanya mencapai 15.947 unit. Angka penjualan tersebut turun 11 persen mtm dibandingkan September 2022 yang tembus 17.904 unit.

Penurunan penjualan tersebut juga diindikasi sebagai dampak krisis pasokan cip semikonduktor yang masih belum normal sejak semester II/2022, sehingga membuat sejumlah manufaktur terkendala untuk memproduksi kendaraan bermotor. Meskipun begitu, geliat sejumlah pameran otomotif di dalam negeri mampu merangsang daya beli masyarakat secara signifikan.

Secara keseluruhan, volume penjualan wholesales LCGC sepanjang periode Januari hingga Oktober 2022 tembus 146.726 unit, naik 20,2 persen secara year-on-year (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya mengoleksi penjualan 122.071 unit. Segmen LCGC juga menyumbang kontribusi bagi penjualan mobil di Indonesia dengan pangsa pasar 17 persen.

Sebagai informasi, mobil LCGC terlaris pada Oktober 2022 adalah Toyota Calya yang berhasil dilego 4.913 unit. Berturut-turut, koleksi penjualan LCGC terlaris berikutnya di Indonesia yakni Honda Brio Satya yang laku 4.469 unit, Daihatsu Sigra (3.738 unit), Toyota Agya (2.720 unit), dan Daihatsu Ayla (2.222 unit).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rizqi Rajendra
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper