Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jumlah Single Investor di Papua Barat Berkembang 400% Sejak 2016

Perkembangan jumlah Single Investor Identity (SID) Papua Barat sejak awal berdiri pada 8 Desember 2016 berjumlah 358 SID dan telah bertambah lebih dari 400% menjadi 1.611 SID per Februari 2019.
Bursa Efek Indonesia/Reuters
Bursa Efek Indonesia/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA  Perkembangan jumlah Single Investor Identity (SID) Papua Barat sejak awal berdiri pada 8 Desember 2016 berjumlah 358 SID dan telah bertambah lebih dari 400% menjadi 1.611 SID per Februari 2019.

Kepala Kantor BEI Papua Barat, Adevi Sabath Sofani, mengatakan peningkatan jumlah investor ini diharapkan juga sejalan dengan pemahaman investor dan calon investor terhadap produk pasar modal (selain saham) yakni reksa dana dan exchange traded-fund (ETF).

Tentunya, banyak manfaat yang didapatkan ketika berinvestasi di reksa dana dan ETF.

"Untuk mengenal dan memahami lebih lanjut terkait reksa dana, serta ETF, masyarakat dapat mengikuti Sekolah Reksa Dana atau Kelas Reksa Dana dan ETF secara gratis di masing-masing Kantor Perwakilan BEI yang berada di penjuru Indonesia mulai dari Aceh hingga Papua,"katanya melalui keterangan resmi Sabtu(7/4/2019).

BEI juga telah memiliki program Simplifikasi Pembukaan Rekening Efek dan Rekening Dana Nasabah

Penerapan Simplifikasi Pembukaan Rekening Efek (RE) dan Rekening Dana Nasabah (RDN) melalui Pembukaan Rekening secara Elektronik juga telah diresmikan pada 28 Maret 2019 di Main Hall BEI di Jakarta.

Dalam pelaksanaan implementasi proyek Simplifikasi Pembukaan Rekening Efek dan Rekening Dana Nasabah, PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) melibatkan BEI, 5 (lima) Bank Administrator RDN, 16 (enam belas) Perusahaan Efek (PE), dan Asosiasi Perusahaan Efek Indonesia (APEI) sebagai working group yang turut melaksanakan program simplifikasi pembukaan RE dan RDN.

Melalui program ini diharapkan proses menjadi investor di pasar modal menjadi lebih cepat, mudah, dan menjangkau hingga seluruh pelosok Indonesia.

BEI sampai dengan kuartal I/2019, telah mencatatkan tujuh perusahaan tercatat baru. Jumlah ini tertinggi dibandingkan dengan jumlah perusahaan tercatat baru pada kuartal pertama selama 5 tahun terakhir.

Banyak manfaat yang diperoleh perusahaan apabila telah go public; perusahaan akan lebih terpacu untuk meningkatkan kinerja usahanya karena pemegang saham dapat memantau kinerja perusahaan dengan lebih transparan; perusahaan publik yang sahamnya diperdagangkan di Bursa, setiap saat dapat diperoleh valuasi terhadap nilai perusahaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler