Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Maluku 'Impor' 6.000 Ton Beras dari Jatim untuk Natal dan Tahun Baru

Provinsi Maluku 'mengimpor' atau mendatangkan beras dari Jawa Timur sebanyak 6.000 ton untuk persiapan libur Natal dan Tahun Baru.
Ilustrasi: Beras Bulog./JIBI-Dwi Prasetya
Ilustrasi: Beras Bulog./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, AMBON - Provinsi Maluku 'mengimpor' atau mendatangkan beras dari Jawa Timur sebanyak 6.000 ton untuk persiapan libur Natal dan Tahun Baru.

Muhammad Taufiq, Kepala Perum Bulog Divre Maluku, mengatakan beras Jatim itu untuk memperkuat stok di gudang Bulog Maluku dan Maluku Utara yang tersebar di Kota Ambon, Kota Tual, Saumlaki, dan Kota Ternate.

"Sekarang ini sementara pengepakan di Surabaya dan siap diberangkatkan. Itu artinya sebentar lagi sudah bertolak menuju Ambon. Beras sebanyak 6.000 ton tersebut akan disimpan di gudang Bulog sebagai persiapan menghadapi Natal dan Tahun Baru," ujarnya di Ambon, Senin (19/10/2020) seperti dilaporkan Antara.

Kalau semua sudah masuk, stok beras Maluku dan Maluku Utara cukup aman dan terkendali hingga awal tahun 2021.

Menurut Taufiq, Perum Bulog ini mempunyai sistem, dimana kantor Pusat selalu memonitor daerah-daerah yang minus seperti Maluku dan Maluku Utara. Kalau ketersediaan beras berkurang, maka dilakukan pengadaan dari daerah yang cukup.

"Jadi per pola sistemnya dibaca, daerah minus yang sudah berkurang stoknya segera ditambah," katanya.

Sedangkan untuk stok yang ada sekarang ini tercatat sebanyak 10.000 ton yang tersebar di gudang Kota Ambon, Tual Saumlaki dan Ternate, cukup untuk melayani permintaan masyarakat di Maluku dan Maluku Utara.

Karena itu, masyarakat di dua provinsi itu tidak perlu takut, karena Perum Bulog Maluku masih mempunyai stok beras yang cukup banyak, selain ada juga operasi pasar yang sampai kini masih terus dilaksanakan dengan menjual seharga Rp10.000 per kilogram.

"Jadi saya kira untuk kondisi stok beras sekarang ini terutama menghadapi cuaca ekstrem maupun hari-hari besar keagamaan di bulan Desember cukup aman dan terkendali," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler