Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekspor Jateng turun 6,85 Persen Gara-gara Ekspor Migas Anjlok 86,52 Persen

Penurunan ekspor komoditas migas mencapai 86,52% pada Bulan November 2018 membuat eskpor Jateng secara kumulatif merosot 6,85%, dibandingkan dengan ekspor Oktober 2018. Komoditas nonmigas juga mengalami penurunan sebesar 4,37% dari US$562,32 juta menjadi US$537,73 pada periode yang sama.
Pekerja berpatroli dengan mengendarai sepeda di area Kilang RU IV Lomanis, Cilacap, Jateng, Selasa (21/2)./Antara-Idhad Zakaria
Pekerja berpatroli dengan mengendarai sepeda di area Kilang RU IV Lomanis, Cilacap, Jateng, Selasa (21/2)./Antara-Idhad Zakaria

Bisnis.com, SEMARANG - Penurunan ekspor komoditas migas mencapai 86,52% pada Bulan November 2018 membuat eskpor Jateng secara kumulatif merosot 6,85%, dibandingkan dengan ekspor Oktober 2018. Komoditas nonmigas juga mengalami penurunan sebesar 4,37% dari US$562,32 juta menjadi US$537,73 pada periode yang sama.

Kepala BPS Provinsi Jateng Sentot Bangun Widoyono mengatakan penurunan ekspor migas sangat berpengaruh dalam merosotnya eskpor Jateng secara kumulatif. Pasalnya, migas mempunyai andil cukup besar dalam eskpor di Jawa Tengah.

"Merosotnya ekpor Jateng salah satu penyebab utamanya adalah turunnya eskpor migas," kata Sentot Senin (17/12/2018). 

Dia memaparkan niIai ekspor Jawa Tengah bulan November 2018 mencapai US$540,09 juta atau mengalami penurunan sebesar 6,85% dibanding ekspor Oktober 2018 (US$579,78 juta). 

Namun, apabila dibandingkan dengan November 2017 (year on year) ekspor Jawa Tengah naik sebesar US$13,80 juta (2,62%). Ekspor kumulatif Januari-November 2018 mencapai US$6.043,24 juta atau naik 10,45% dari ekspor kumulatif Januari-November 2017 (US$5.471,42 juta). 

Tekstil dan barang tekstil, kayu dan barang dari kayu, serta bermacam barang hasil pabrik merupakan 3 kelompok komoditas utama yang mempunyai nilai ekspor tertinggi selama periode Januari-November 2018. 

Tekstil dan barang tekstil memberi andil sebesar 42,81%, Kayu dan barang dari kayu memberi andil 15,71% dan Bermacam barang hasil pabrik memberi andil 10,88%. Nilai ekspor untuk ketiga kelompok komoditas ini pada bulan November 2018 masing-masing sebesar US$217,68 juta, US$88,18 juta, dan US$60,71 juta. 

Sentot menjelaskan, Amerika Serikat, Jepang dan Tiongkok, menjadi negara pangsa pasar utama ekspor Jawa Tengah selama periode Januari-November 2018. Ekspor kumulatif ke ketiga negara tersebut, selama periode Januari-November 2018 masingmasing tercatat sebesar US$1.657,90 juta, US$786,61 juta, dan US$492,99 juta. Peranan ketiga negara tersebut terhadap ekspor Jawa Tengah periode Januari-November 2018 mencapai 48,61%.

"Amerika Serikat, Jepang dan Tiongkok masih menjadi andalan Jawa Tengah untuk tujuan ekspor. Produk tekstil tentunya masih menjadi komoditas utama ekspor Jateng," katanya. 

Sementara itu, ekspor Jawa Tengah ke kawasan ASEAN selama periode Januari-November 2018 mencapai US$541,35 juta atau berkontribusi sebesar 8,96% terhadap total ekspor Jawa Tengah. EkSpor ke kawasan Uni Eropa tercatat sebesar US$755,30 juta atau berkontribusi sebesar 12,50%.

Di sisi lain, untuk ekspor ke kawasan negara-negara utama Iainnya (9 negara) tercatat sebesar US$3695,63 juta. Ekspor Jawa Tengah ke 9 negara tujuan utama memiliki kontribusi terbesar yaitu sebesar 61,15%terhadap total ekspor Jawa Tengah periode Januari November 2018. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper