Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kunci Penurunan Kemiskinan Jawa Tengah Ada di UMKM, Ini Penjelasannya

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) berkontribusi sekitar 50% dalam proses pengentasan kemiskinan di Jawa Tengah.
Perajin minuman jamu, Rizki Murtikasari, memproduksi jamu di Kelompok Usaha Bersama (KUB) Sejahtera Jaya, Simbangdesa, Tulis, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Jumat (8/11/2019)./ANTARA FOTO-Harviyan Perdana Putra
Perajin minuman jamu, Rizki Murtikasari, memproduksi jamu di Kelompok Usaha Bersama (KUB) Sejahtera Jaya, Simbangdesa, Tulis, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Jumat (8/11/2019)./ANTARA FOTO-Harviyan Perdana Putra

Bisnis.com, SEMARANG - Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) berkontribusi sekitar 50% dalam proses pengentasan kemiskinan di Jawa Tengah.

Pengamat ekonomi dari Unika Soegijapranata Semarang Shandy Jannifer Matitaputty mengatakan dari sejumlah program pemprov dalam pengentasan kemiskinan, UMKM memiliki peran yang besar.

“Kita tahu kebanyakan pelaku UMKM adalah perempuan. Sehigga dia bisa menjadi penopang penghasilan suaminya. Yang bekerja di dalam rumah tangga juga untuk menjaga ketika suaminya punya pekerjaan yang penghasilannya tidak tetap,” kata Shandy dikutip dari laman resmi Pemprov Jateng, Jumat (17/1/2020).

Shandy mengungkapkan jika jumlah UMKM binaan di Jateng dan omzetnya meningkat cukup tinggi. Peningkatan omzet itu membawa pengaruh yang besar untuk pengentasan kemiskinan.

“Jumlah UMKM sudah melebihi 13 ribu UMKM, dan omsetnya sekarang tinggi. Ya 50 % kontribusi pengentasan kemiskinan ditopang dari UMKM,” kata Shandy,

Sementara itu Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Tengah, Ema Rachmawati mengakui, saat ini UMKM memang tengah menggeliat. Peningkatannya terhitung cepat.

Data terbaru, jumlah UMKM di Jawa Tengah 4.174.210 unit. Dari jumlah itu, untuk usaha besar 3.358 unit, usaha menengah 39.125 unit, usaha kecil 354.884 unit, dan usaha mikro 3.776.843 unit. Sementara berdasarkan data sensus ekonomi nasional BPS tahun 2016 tercatat ada ratusan ribu unit UMKM binaan provinsi. Yaitu 159.308 unit.

Ema menerangkan kontribusi sektor KUKM terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) mengalami peningkatan. Seperti pada 2016 kontribusinya mencapai 4,98 persen, 2017 sebanyak 5,26 persen, dan 2018 tercatat 5,23 persen. Dia optimistis jika potensi UMKM dimaksimalkan, tentu kontribusi terhadap PDRB Jateng semakin besar.

Sejauh ini, pihaknya getol memberikan pendampingan terhadap UMKM yang tersebar di 35 kota dan kabupaten di Jateng. Ada pula beberapa program untuk membina UMKM menjadi lebih maju. Seperti halnya pelatihan, kerja sama dengan pihak terkait seperti perbankan, BUMN, atau pemerintah daerah lain diperkuat.

“Kami juga menargetkan sedang membuat sistem biar UMKM by name by address, biar terpantau aset mereka, dan perkembangannya bisa terpantau,” jelas Ema.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Edi Suwiknyo
Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper