Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pembangunan Fisik Kota Semarang Melambat

Semarang mengalami perlambatan laju ekonomi dengan sepinya hotel, restoran, hiburan, serta tempat wisata yang ada.
 Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi./Antara
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi./Antara

Bisnis.com, SEMARANG - Pemerintah Kota Semarang harus kehilangan Rp1,1 triliun anggaran pembangunan daerah, yang telah direncanakan sebelum masa pandemi Covid-19.

Pasalnya, Kota Semarang yang telah bertransformasi sebagai kota pariwisata, mengalami perlambatan laju ekonomi dengan sepinya hotel, restoran, hiburan, serta tempat wisata yang ada. Alhasil, pajak daerah yang masuk ke Pemerintah Kota Semarang pun mengalami penurunan yang sangat tajam.

Namun meskipun begitu, Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi meyakini bahwa kotanya dapat beradaptasi dengan perubahan aktivitas yang terjadi, sehingga perekonomian di kota yang dipimpinnya tersebut dapat bangkit, meski perlahan.

Untuk itu, Wali Kota Semarang yang akrab disapa Hendi tersebut, berharap masyarakat dapat mendukungnya, dengan beraktivitas sesuai protokol kesehatan.

"Kita sekarang ada di wilayah pandemi Covid-19, yang sebagian orang meyakini bahwa Covid-19 berbahaya, dan sebagian lain meyakini ini adalah konspirasi. Tetapi apapun alasannya, mulai Maret hingga sekarang Saya melihat dengan mata kepala sendiri, saudara-saudara kita yang positif bahkan sampai meninggal, oleh karena itu jangan pernah menganggap remeh virus ini dengan tetap menerapkan SOP kesehatan," kata Hendi melalui siaran persnya Selasa (4/8/2020).

Di sisi lain, dengan sisa anggaran yang ada, Hendi memilih untuk membuat skala prioritas dalam pemanfaatannya.

"Mohon maaf jika pembangunan fisik di Kota Semarang sedikit terhambat tahun ini, karena kami bersepakat mempertahankan dana untuk sarana umum dan tempat ibadah,” tegas Hendi.

Dia juga menitip pesan agar masyarakat mendoakan Kota Semarang agar terhindar dari bencana dan dijauhkan dari semua penyakit, dan jangan takut beraktifitas asal tetap menerapkan SOP kesehatan. (k28)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Alif Nazzala R.
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper