Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

20 Desa di Bantul Aktifkan Pos Siaga Darurat Bencana Banjir

Sebanyak 20 desa di Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengaktifkan Pos Siaga Darurat Bencana Banjir, yang diinisiasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
Petugas mengecek peralatan dalam sistem peringatan dini bencana tanah longsor di Desa Munthuk, Dlingo, Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta pada Rabu (16/1/2019)./AntaraHendra Nurdiyansyah
Petugas mengecek peralatan dalam sistem peringatan dini bencana tanah longsor di Desa Munthuk, Dlingo, Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta pada Rabu (16/1/2019)./AntaraHendra Nurdiyansyah

Bisnis.com, BANTUL - Sebanyak 20 desa di Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengaktifkan Pos Siaga Darurat Bencana Banjir, yang diinisiasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

Aka Luk Luk Firmansyah, Manajer Pusat Pengendalian Operasional BPBD Bantul mengatakan selain banjir, pos itu juga disiagakan untuk menanggulangi bencana tanah longsor, dan angin kencang di desa-desa guna menekan dampak bencana selama musim hujan.

Menurut dia, ada 20 pos siaga darurat bencana yang diaktifkan di desa-desa yang rawan menghadapi bencana selama musim penghujan.

Desa-desa yang dia maksud adalah Srimartani, Srimulyo, Pleret, Wonolelo, Wukirsari, Selopamioro, Seloharjo, Sriharjo, Tirtonirmolo, Banguntapan, Bangunharjo, Bangunjiwo, Guwosari, Mangunan, Girirejo, Trimulyo, Sidomulyo, Sumbermulyo, Srigading, dan Parangtritis.

Aka Luk Luk Firmansyah mengatakan bahwa Pos Komando Siaga Darurat di Kantor BPBD Bantul juga diaktifkan untuk menghadapi kemungkinan kejadian bencana selama musim penghujan.

Ia menjelaskan, aktivasi posko mencakup penyiapan personel serta sarana-prasarana pendukung upaya pemantauan, penanggulangan, dan pelaporan kejadian bencana.

Selain mengaktifkan posko, ia mengatakan, BPBD memetakan kekuatan dan kapasitas penanggulangan bencana serta membangun sinergi dan komunikasi antar-pemangku kepentingan yang terkait dengan upaya pencegahan dan penanganan bencana.

Dia juga mengatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Bantul menetapkan status siaga darurat bencana banjir, tanah longsor, dan angin kencang setelah Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan pemberitahuan mengenai potensi La Nina dan kemungkinan dampaknya di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta.

"Menurut BMKG puncak musim hujan di DIY pada Januari-Februari, namun hingga akhir tahun 2020 ini diminta untuk mewaspadai La Nina yang akan menambah curah hujan, berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi," katanya.

#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitangandengansabun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Sutarno
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper