Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Komunitas Otomotif Punya Peran Dorong Pariwisata di Surakarta

Pemerintah daerah telah mencanangkan sejumlah program jumlah kunjungan dan rata-rata lama menginap wisatawan. Peran pelaku usaha dan komunitas ditunggu.
Suasana diskusi yang digelar di The Sunan Hotel Surakarta pada Selasa (30/5/2023).-Bisnis/Muhammad Faisal Nur Ikhsan.
Suasana diskusi yang digelar di The Sunan Hotel Surakarta pada Selasa (30/5/2023).-Bisnis/Muhammad Faisal Nur Ikhsan.

Bisnis.com, SURAKARTA - Kota Surakarta tengah menjadi magnet bagi banyak kepentingan, tak terkecuali kepentingan pariwisata. Sejumlah agenda wisata, mulai agenda budaya, kesenian, hingga aneka pertunjukan mulai rutin digelar di wilayah itu.

Dengan mempertimbangkan iklim pariwisata tersebut, Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Surakarta, Ferry Septha Indrianto, menyebut bahwa bukan tidak mungkin ke depannya Kota Surakarta bakal menjadi poros ekonomi baru di Pulau Jawa. Syaratnya, perlu gebrakan bersama-sama buat mendukung pertumbuhan sektor usaha baru seperti pariwisata tersebut.

Dalam temu wicara yang digelar The Sunan Hotel Surakarta pada Selasa (30/5/2023), Ferry menyebut bahwa dampak pandemi Covid-19 masih terasa pada sektor pariwisata daerah itu. Jika pada tahun 2018, Kota Surakarta bisa kedatangan hingga empat juta wisatawan. Saat ini posisinya masih belum sepenuhnya pulih.

"Masih sekitar dua juta [kunjungan wisatawan]," ucapnya.

Heru S Notonegoro, mantan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Surakarta sekaligus Presiden W124 Mercedes-Benz Boxer Club Indonesia (MBCI), menyebut komunitas otomotif bisa menjadi ceruk pasar yang digarap Kota Surakarta buat mendongkrak kinerja sektor pariwisata.

"Kota Surakarta, kaitannya oleh otomotif, itu sudah dideklarasikan oleh Wali Kota bahwa kota otomotif. Itu pertama di Indonesia," katanya.

Komunitas otomotif juga sudah semestinya memiliki inisiatif buat memanfaatkan program-program yang disiapkan pemerintah, khususnya Pemerintah Kota Surakarta.

Sebagai informasi, di Indonesia sendiri, ada 110 komunitas pengguna Mercedes-Benz yang aktif. Jumlah tersebut tentu potensial buat digarap serius.

Rosanto Adi, Presiden Indonesia Marketing Association (IMA) Chapter Solo, menyebut potensi wisata dari komunitas otomotif bisa sejalan dengan sejumlah program dan inisiatif pemerintah daerah yang sudah dilakukan selama ini. "Orang yang mau beli mobil bagus itu banyak, orang yang mau melihat mobil modifikasi juga banyak. Cuma tidak ada tempatnya di Kota Surakarta," tambahnya.

Wakil Ketua Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Kota Surakarta, Mirza Ananda, menambahkan bahwa dari segi infrastruktur Kota Surakarta sudah cukup siap buat menerima kedatangan wisatawan dari berbagai komunitas otomotif yang ada.

"Kadang kalau kita mau mengundang komunitas mobil, kita butuh hotel yang punya fasilitas parkir yang luas seperti The Sunan Hotel Surakarta," ucapnya.

Selain ketersediaan infrastruktur pendukung, Kota Surakarta juga mesti meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di lapangan agar tidak gagap ketika menyambut wisatawan. Mirza menyebut, proses transisi industri utama Kota Surakarta menuju sektor pariwisata ini bakal memakan waktu.

Retno Wulandari, GM The Sunan Hotel Surakarta sekaligus Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Kota Surakarta, mengungkapkan pentingnya kesadaran kolektif buat mendorong perkembangan sektor pariwisata Kota Surakarta ke arah yang lebih baik lagi. Datangnya komunitas otomotif ke Kota Surakarta juga diharapkan mampu membawa semangat tersendiri bagi pelaku usaha di sektor pariwisata.

"Pariwisata itu kan ada tiga aspek penting. Satu akses, amenity, atraksi. Menurut saya, mungkin yang perlu kita rekomendasikan adalah jalur penerbangan. Karena ini akan berpengaruh pada jumlah kedatangan. Walaupun 2024 nanti tol akan jadi, ini jadi potensi dan momentum yang sangat bagus," jelas Retno.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper