Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Susy Susanti Minta Praveen/Melati Kurangi Ego

Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Susy Susanti menyayangkan hasil ini, karena menurutnya ganda campuran, khususnya Praveen/Melati punya peluang cukup besar untuk berjaya di turnamen level super 500 tersebut.
Herry IP, Praveen Jordan, Melati Daeva dan Richard Mainaky/badmintonindonesia.org
Herry IP, Praveen Jordan, Melati Daeva dan Richard Mainaky/badmintonindonesia.org

Bisnis.com, JAKARTA - Ganda campuran gagal menyegel gelar juara pada perhelatan di kandang sendiri pada ajang Daihatsu Indonesia Masters 2020 lalu. Pasangan andalan, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti terhenti di perempat final dari wakil Perancis, Thom Gicquel/Delphine Delrue, dengan skor 19-21, 21-14, 18-21.

Sedangkan Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja terhenti di babak pertama dari unggulan pertama asal  China Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong, dengan skor 14-21, 13-21.

Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Susy Susanti menyayangkan hasil ini, karena menurutnya ganda campuran, khususnya Praveen/Melati punya peluang cukup besar untuk berjaya di turnamen level super 500 tersebut.

"Sayang banget ya, malah dibanding ganda putri, sebetulnya saya merasa ganda campuran ini adalah andalan setelah ganda putra. Sebagai pemain berpotensi dan Praveen pernah juara All England, sebetulnya tidak terlalu susah buat dia," kata Susy dalam situs resmi PBSI, Selasa (28/1/2020).

"Kalau lihat head to head dengan Zheng/Huang pun menang-kalah. Balik lagi, bagaimana dia mengatasi kesulitan, mesti dikomunikasikan dengan baik. Main ganda itu dua orang jadi satu, bagaimana caranya mengurangi ego masing-masing, karena mereka saling membutuhkan, masa depan mereka ada di tangan pasangan masing-masing," beber Susy.

Ia juga menambahkan bahwa komunikasi antara Praveen/Melati menjadi satu kunci bagi pasangan ini. Karena hal ini pernah terbukti saat Praveen/Melati menjuarai ajang bergengsi Denmark Open 2019 dan French Open 2019, Susy menilai komunikasi mereka berjalan baik.

"Kalau nggak ada komunikasi dan saling terbuka, saya yakin auranya jadi nggak enak. Satu positif, satu negatif, coba kalau saling dukung, itu akan lain," komentar Susy.

Sementara itu dituturkan Kepala Pelatih Ganda Campuran PP PBSI, Richard Mainaky, bahwa tim ganda campuran tengah mengevaluasi berbagai kendala teknis maupun non-teknis jelang target utama selanjutnya di kejuaraan All England 2020 mendatang. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : Badminton Indonesia

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler