Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PBSI: Atlet Muda Harus Tetap Latihan agar Akurasi Pukulan Tidak Hilang

Dijelaskan Susy bahwa kondisi ini juga mengharuskan PBSI mengatur ulang program dengan seefektif dan seefisien mungkin untuk para atlet, terutama mereka yang diprioritaskan menuju olimpiade.
Susy Susanti /Antara-Rosa Panggabean
Susy Susanti /Antara-Rosa Panggabean

Bisnis.com, JAKARTA - PBSI memutuskan untuk tetap mengadakan kegiatan latihan di sela karantina tertutup di area Pelatnas Cipayung. Akan tetapi program latihan yang dilangsungkan tidaklah seperti biasanya. Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI Susy Susanti mengatakan tujuan utama latihan di masa ini hanya untuk menjaga kebugaran atlet.

Pelatnas Cipayung baru akan mulai menerapkan program latihan intensif mulai 2 Juni 2020 atau setelah hari raya Idul Fitri. Latihan pada tahap ini sudah mulai normal kembali karena para atlet akan menjalani program persiapan menuju turnamen, seandainya turnamen sudah bisa berjalan pada Agustus 2020.

"Latihan sekarang ini tetap ada, mencakup teknik dan fisik, tapi hanya untuk jaga performa, stroke akurasi saja. Porsi latihannya sekitar 40-50 persen saja, yang terpenting saat ini menjaga kesehatan atlet, jadi menyesuaikan dengan kondisi atlet, program sesuai arahan pelatih masing-masing sektor," ujar Susy seperti dilansir dalam situs resmi PBSI, Sabtu (11/4/2020).

"Program latihan normal akan berjalan setelah lebaran, semoga situasinya juga sudah normal kembali," lanjut Susy.

Peraih medali emas tunggal putri di Olimpiade Barcelona 1992 ini juga mengimbau para atlet untuk disiplin menjaga performa mereka, terutama atlet-atlet muda agar 'feel' permainan mereka tidak hilang.

"Atlet muda memang harus tetap latihan stroke dan akurasi, karena di bagian ini mereka masih belum matang, sehingga mereka harus lebih konsisten latihan, agar feel akurasi dan stroke-nya tidak hilang setelah lama absen turnamen dan latihan intensif," lanjut Susy.

Dijelaskan Susy bahwa kondisi ini juga mengharuskan PBSI mengatur ulang program dengan seefektif dan seefisien mungkin untuk para atlet, terutama mereka yang diprioritaskan menuju olimpiade.

"Perubahan jadwal olimpiade tentu ada dampaknya buat atlet, mereka harus mempersiapkan diri lebih lama, kondisi tubuh harus dijaga, performa nanti ditingkatkan lagi dan diatur ulang sehingga puncaknya bisa dicapai di olimpiade," jelas Susy.

Susy mengatakan hingga saat ini ia dan tim terkait tengah berdiskusi untuk membuat program persiapan menjelang olimpiade serta program untuk para atlet lainnya pasca wabah Covid-19. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : Badminton Indonesia

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler