Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Banjir Berimbas Terhadap 13.792 Ha Lahan Padi di Maros dan Gowa

Tanaman padi terdampak banjir di Kabupaten Maros dan Gowa mencapai 13.792 hektare.
Warga berusaha menyelamatkan sebuah rumah yang akan terbawa arus aliran sungai Jeneberang yang meluap di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Selasa (22/1/2019). Meluapnya sungai Jeneberang akibat curah hujan yang tinggi membuat sejumlah daerah di Kabupaten Gowa terendam banjir./Antara-Abriawan Abhe
Warga berusaha menyelamatkan sebuah rumah yang akan terbawa arus aliran sungai Jeneberang yang meluap di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Selasa (22/1/2019). Meluapnya sungai Jeneberang akibat curah hujan yang tinggi membuat sejumlah daerah di Kabupaten Gowa terendam banjir./Antara-Abriawan Abhe

Bisnis.com, MAKASSAR – Dinas Ketahanan Pangan Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sulawesi Selatan mencatat tanaman padi terdampak banjir di Kabupaten Maros dan Gowa mencapai 13.792 hektare.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sulsel, Fitriani di Makassar, Rabu (23/1/2019), mengatakan untuk Kabupaten Maros tercatat sebanyak 8.332 hektare dan Kabupaten Gowa seluas 5.469 hektare.

"Semoga air cepat surut dan tidak lebih dari empat hari, sehingga tidak terjadi gagal panen," harapnya.

Untuk banjir di Kabupaten Maros misalnya, kata dia, dari laporan yang diperoleh kerusakan akibat pertanaman padi akibat banjir terjadi di empat kecamatan di Bumi Turikale tersebut.

Di Kecamatan Mandai dengan luas 1.528 hektare, Kecamatan Maros dengan luas 675 hektare, Kecamatan Tanralili dengan luas 2.182 hektare dan Kecamatan Bantimurung dengam luas 3.964 hektare.

Total luasan tanaman padi 8.332 hektare itu dengan umur bervariasi dari 1-7 minggu. Data ini diperoleh dari POPT Tanaman Pangan kecamatan yang berada di Maros. Sementara untuk daerah lain seperti Gowa masih dilakukan pendataan. Data sementara yang diperoleh hingga pukul 11.45 Wita dari tiga kecamatan yakni dengan total 5.460 hektare. Di Kecamatan Bajeng Barat misalnya 1.487 hektare.

"Gowa sementara pendataan di empat kecamatan termasuk Parangloe dan Bajeng, totalnya 5.460 hektare. Tetapi kami masih sementara mendata," kata Fitriani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Miftahul Ulum
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper