Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Realisasi Investasi di Sulsel Naik 270 Persen, tak Terpengaruh Pandemi Corona

Laju investasi Sulawesi Selatan (Sulsel) pada triwulan II 2020 mulai menunjukkan kinerja yang menggembirakan. Pandemi virus Corona tampaknya tak memberi pengaruh besar terhadap aliran investasi Sulsel.
Makassar New Port
Makassar New Port

Bisnis.com, MAKASSAR - Laju investasi Sulawesi Selatan (Sulsel) pada triwulan II 2020 mulai menunjukkan kinerja yang menggembirakan. Pandemi virus Corona tampaknya tak memberi pengaruh besar terhadap aliran investasi Sulsel.

Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) mencatat realisasi investasi Sulsel pada triwulan II/2020 mencapai Rp3,7 triliun. Nilai tersebut bahkan meningkat hingga 270 persen dibandingkan triwulan sebelumnya yang hanya berada di angka Rp977 miliar.

Kepala DPMPTSP Sulsel Jayadi Nas memaparkan laju investasi Sulsel didongkrak oleh kinerja lima sektor. Di antaranya, sektor transportasi dengan nilai investasi sebesar Rp1,09 triliun, sektor konstruksi sebesar Rp671 miliar, sektor listrik, gas dan air sebesar Rp627 miliar, sektor pertambangan sebesar Rp534 miliar, dan sektor hotel dan restoran Rp262 miliar.

"Secara internasional pandemi Covid-19 tentu memberi dampak di berbagai sektor. Tapi kita bisa tumbuh dengan perlahan, sebab di Sulsel kita membuat semuanya berjalan seimbang," kata Jayadi, Rabu (28/7/2020).

Jayadi menyebutkan, meski Sulsel juga melakukan pembatasan dalam upaya mencegah penyebaran virus Corona, pemerintah daerah tidak menutup ruang bagi investor yang melirik potensi investasi di Sulsel.

Pada triwulan II, realisasi investasi Sulsel didominasi oleh penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar Rp3,16 triliun. Sementara untuk penanaman modal asing (PMA) sebesar Rp582 miliar.

Menurut Jayadi, upaya lain yang dilakukan pihaknya untuk menggenjot nilai investasi Sulsel yakni dengan tetap fokus menjaga hubungan kemitraan dengan para investor. Termasuk dalam mempromosikan sejumlah potensi investasi baru di Sulsel untuk menggaet investor baru.

"Sesuai komitmen kita, untuk memperkenalkan Sulsel sebagai daerah ramah investasi. Bagaimana kita memberi kemudahan dalam proses administrasi bagi pelaku usaha," ungkapnya.

Sementara, berdasarkan asal negara, Kanada masih menjadi negara dengan nilai investasi tertinggi yakni sebesar Rp479 miliar atau berkontribusi sebesar 82,4 persen. Lalu Australia dengan nilai investasi Rp45,35 miliar atau berkontribusi 7,8 persen. Selanjutnya, Tiongkok sebesar Rp17,25 miliar atau berkontribusi sebesar 2,9 persen.

Sebelumnya, pemerintah pusat telah mengumumkan adanya 17 perusahaan yang bakal melakukan relokasi investasi ke Indonesia. Perusahaan diketahui berasal dari Hongkong, Amerika Serikat, Taiwan, Korea Selatan dan Jepang. Sayangnya, seluruh perusahaan tersebut baru melirik Jawa Barat dan Jawa tengah sebagai daerah relokasi.

"Kita akan lakukan pemetaan untuk mengajak perusahaan-perusahaan itu berinvestasi di Sulsel. Saat ini kami juga tengah menyusun strategi promosi baru untuk investor," kata Jayadi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper