Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pandemi, Klaim Asuransi Jiwa di Sulsel Naik 3,96 Persen

Nilai klaim asuransi jiwa pada April 2021 tercatat senilai Rp49,49 miliar dibandingkan dengan periode April 2020 dengan nilai asuransi sebesar Rp47,60 miliar.
Pengunjung beraktivitas di dekat logo asuransi jiwa di gedung Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), Jakarta, Rabu (9/1/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan
Pengunjung beraktivitas di dekat logo asuransi jiwa di gedung Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), Jakarta, Rabu (9/1/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, MAKASSAR -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kantor Regional 6 Sulawesi, Maluku, dan Papua mencatat terjadi peningkatan klaim asuransi jiwa di Sulsel. Pada April 2021, klaim asuransi jiwa di Sulsel Meningkat 3,96 persen.

Nilai klaim asuransi jiwa pada April 2021 tercatat senilai Rp49,49 miliar dibandingkan dengan periode April 2020 dengan nilai asuransi sebesar Rp47,60 miliar.

Kepala Bagian Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK Regional 6 Sulampua Bondan Kusuma menilai hal tersebut dipengaruhi oleh pandemi Covid-19.

"Pemanfaatan produk asuransi jiwa memang sangat terpengaruh oleh dampak pandemi yang tergambar dari kinerja industri yang terkoreksi pada beberapa indikator," ungkap Bondan, Jumat (11/6/2021).

Pada sisi lain, kinerja pendapatan premi asuransi jiwa di Sulsel juga mengalami peningkatan sebesar 25,30 persen menjadi Rp65,10 miliar pada April 2021 dari tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp51,96 miliar.

Perbaikan kinerja itu kata Bondan, disertai dengan adanya program pemulihan ekonomi serta langkah literasi yang atraktif dilakukan secara bersama. Utamanya, dari para pelaku industri asuransi jiwa dalam memasarkan produknya kepada masyarakat luas.

"Tak dapat dipungkiri, literasi memang masih menjadi tantangan di sektor industri asuransi jiwa. Namun, kami dari OJK akan terus berupaya melakukan edukasi dan sosialisasi bersama lembaga asuransi terkait," jelas Bondan.

Akademisi Universitas Negeri Makassar Zulfadli menyatakan pada masa pandemi Covid-19, asuransi jiwa memang masih hangat relevan untuk dimanfaatkan. Namun, lanjutnya lagi, selama pandemi Covid-19 memang terjadi peningkatan kinerja pada klaim sementara minim pada penjualan produk asuransi.

Hal itu menjadi tugas besar bagi para pelaku industri asuransi jiwa. Di mana untuk meningkatkan literasi di kalangan masyarakat, perlu juga dilakukan inovasi dalam setiap produk yang akan ditawarkan.

"Asuransi jiwa masih sangat relevan saat ini. Kita butuh perlindungan lebih di masa pandemi seperti saat ini. Yang terpenting produk asuransi jiwa yang kita pilih sesuai dengan karakter kebutuhan kita," katanya.

Chief Communications Officer AXA Mandiri Atria Rai mengatakan saat ini pihaknya terus melakukan serangkaian edukasi literasi manfaat berasuransi senantiasa dilakukan perusahan secara kontinyu terlebih pada masa pandemi ini.

"AXA Mandiri sendiri, saat ini berfokus pada proteksi jiwa maupun kesehatan bagi nasabah dengan membuat segmentasi nasabah menyesuaikan dengan kondisi perekonomian saat ini," jelas Atria.

Dari sisi pemasaran, dalam menyiasati pandemi, AXA Mandiri telah mengembangkan layanan digital, dengan meluncurkan dua aplikasi yang dapat digunakan oleh para tenaga pemasar maupun nasabah.

Melalui aplikasi tersebut, nasabah dapat melakukan tanya jawab secara langsung, dan mendapatkan poin-poin tertentu dalam membayar premi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler