Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

6.150 Ton Jagung Asal Sulsel Diekspor ke Filipina

Jagung milik PT Seger Agro Nusantara miliki nilai ekspor senilai US$2,08 juta atau setara Rp30,43 miliar.
Komoditas jagung asal Sulsel siap diekspor ke Filipina melalui Pelabuhan Makassar/Pemprov Sulsel
Komoditas jagung asal Sulsel siap diekspor ke Filipina melalui Pelabuhan Makassar/Pemprov Sulsel

Bisnis.com, MAKASSAR - Sebanyak 6.150 ton jagung asal Sulawesi Selatan (Sulsel) senilai US$2,08 juta atau setara Rp30,43 miliar milik PT Seger Agro Nusantara diekspor menuju Filipina. Pelepasan ekspor komoditas unggulan ini menjadi yang pertama di Sulsel pada 2023.

Deputi Pangan & Agribisnis Kementriaan Koordinator Bidang Perekonomian Musdalifah Machmud mengapresiasi upaya ekspor yang dilakukan. Pasalnya saat ini pihaknya tengah memenuhi target ekspor jagung hingga 200.000 ton sepanjang tahun.

Apalagi tahun ini sisi produksi akan menjadi perhatian ketahanan pangan di tengah situasi krisis global pangan dan energi saat ini.

"Target kita ada 100.000 hingga 200.000 ton dapat kita ekspor, karena saat ini kita sudah dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri," tuturnya di Makassar, Kamis (12/1/2023).

Ekspor ini dikatakannya juga akan menjadi salah satu faktor perbaikan harga jagung di tingkat petani pada saat supply tinggi, sehingga dengan harga yang baik, petani jagung akan selalu termotivasi untuk menanam dalam rangka memastikan ketersediaan pasokan dari sisi hulu dan hilir.

"Kita harap para petani dapat didukung untuk menghasilkan komoditas pertanian yang unggul dan diminati banyak pasar. Mudah-mudahan ekspor ini meningkatkan kembali semangat untuk memproduksi komoditas yang berkualitas dan unggul untuk kita pasarkan ke seluruh dunia," paparnya.

Direktur PT Segar Agro Nusantara Christian Chandra mengungkapkan, melalui dibukanya keran ekspor sepanjang tahun, akan memberikan dampak positif bagi seluruh stakeholders jagung. Petani mendapatkan kepastian jagungnya terserap dengan harga baik, dan pemerintah mendapatkan devisa negara.

Selain itu, pihak pengekspor bisa mendapatkan kepercayaan dari negara-negara tujuan ekspor, dengan menyediakan supply yang konsisten baik secara kuantitas dan kualitas.

Christian sangat optimis volume ekspor yang ditargetkan oleh pemerintah dapat tercapai, karena pada 2022 lalu, posisinya surplus sebanyak 2,6 juta ton.

"Kita juga berkomitmen untuk membantu petani agar mempunyai motivasi untuk terus berproduksi sehingga produktivitas dapat terus naik," jelas Christian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper