Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Yuasa Jajaki Investasi Pabrik Ban di Sumsel

PT Yuasa Battery Indonesia, produsen aki mobil dan motor, berminat membangun pabrik ban di Sumatra Selatan sebagai upaya perseroan mengembangkan usaha di bidang otomotif.
Gubernur Sumsel Herman Deru (dari kiri) berbincang dengan Komisaris PT Yuasa Battery Indonesia Wandi Wanandi terkait rencana perusahaan membangun pabrik ban di Sumsel/Istimewa
Gubernur Sumsel Herman Deru (dari kiri) berbincang dengan Komisaris PT Yuasa Battery Indonesia Wandi Wanandi terkait rencana perusahaan membangun pabrik ban di Sumsel/Istimewa

Bisnis.com, PALEMBANG – PT Yuasa Battery Indonesia, produsen aki mobil dan motor, berminat membangun pabrik ban di Sumatra Selatan sebagai upaya perseroan mengembangkan usaha di bidang otomotif.

Komisaris PT Yuasa Baterry Indonesia, Wandi Wanandi, mengatakan Sumsel merupakan salah satu daerah yang  memiliki potensi penghasil karet cukup besar di Indonesia, sehingga tepat jika membangun pabrik yang satu lokasi dengan sumber bahan baku.

Saat ini, kata dia, pihaknya telah memiliki pabrik ban yang berlokasi di Surabaya dan memproduksi ban motor.

"Kami memproduksi ban motor, sebab pengguna kendaraan lebih banyak sepeda motor ketimbang mobil. Ban motor dengan merek Blackstone,” katanya.

Selain itu, pihaknya juga membuat ban sepeda, ban mati (ban mainan anak-anak) juga ban lorry (gerobak semen).

Wandi memaparkan harga ban ditentukan dari harga bahan bakunya yaitu karet, dengan membeli kepada para pedagang karet. Namun demikian sejauh ini pihaknya mengaku belum menjalin kerjasama dengan pihak perkebunan.

 "Kebetulan juga Gubernur Sumsel amat mendukung, jadi akan kita coba merealisasikan pembangunan pabrik ban di sini," katanya.

Tahap awal, kata Wandi, pihaknya akan mempelajari terlebih dahulu segala sesuatu yang dibutuhkan untuk membangun pabrik di Sumsel. Seperti terkait suplai dan kualitas karet, serta peluang pasar yang ada.

"Rencananya kami akan membentuk tim bersama perwakilan dari Pemprov Sumsel untuk mempelajari lebih lanjut. Bisa juga akan memakai jasa konsultan atau asisten dari dalam dan luar negeri agar mendapatkan data yang konkret," katanya.

Wandi mengatakan, pihaknya sendiri sebelumnya sudah memiliki pabrik ban di Surabaya, hanya saja jenis produk yang dihasilkan hanya ban untuk sepeda motor.

Untuk rencana pabrik di Sumsel sendiri, tidak menutup kemungkinan juga akan memproduksi ban untuk mobil, dan menyasar pasar ekspor.

"Yang jelas tentu akan ada keuntungan lebih jika mendirikan pabrik lokasinya dekat dengan bahan baku yang dibutuhkan. Khususnya dari sisi logistik," katanya.

Namun demikian, dirinya belum dapat memastikan nilai investasi yang dibutuhkan untuk membangun pabrik ban di Sumsel, termasuk penentuan lokasinya.

Menurutnya, yang terpenting ada penyerapan dari pasar, sehingga akan didapati gambaran kebutuhan produksi pabrik yang akan dibangun.

"Ini baru tahap awal sekali. Kita juga mau lihat dulu visi dan misi gubernur seperti apa, dan menunggu hasil dari kajiannya," katanya.

Sementara itu, Gubernur Sumsell Herman Deru mengatakan, langkah yang dilakukan Pemprov Sumsel dengan mendatangkan salah satu investor merupakan salah satu cara agar masyarakat tahu jika pemerintah itu tidak tinggal diam dengan kondisi di daerahnya.

Seperti halnya masalah harga karet di tingkat petani yang tak kunjung membaik.

"Dengan adanya pabrik ban ini setidaknya produk yang kita hasilkan dapat diolah oleh kita dan juga dimanfaatkan oleh kita sendiri. Minimal kendaraan dinas nanti yang akan menggunakan produk ban tersebut," katanya.

Tujuan terpenting dari adanya pabrik tersebut, kata gubernur, akan adanya perbaikan harga karet yang akan diterima petani.

Dia menambahkan, lokasi untuk membangun pabrik ban ini juga akan ditawarkan kepada pemerintah kabupaten/kota yang siap atau berminat.

Biasanya berada di lokasi perairan, karena biaya logistik yang paling murah sejauh ini melalui transportasi air.

"Jadi tidak harus di KEK TAA (Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Api-Api), bisa juga di Ogan Ilir, Banyuasin, Musi Rawas atau daerah perairan lainya. Saya juga sudah sampaikan bila perlu kami akan menyiapkan lahan dan bangunan sementara investor menyiapkan teknologinya saja," katanya.

Akan tetapi, Deru juga meminta kepada pengusaha karet agar terbuka mengenai harga karet ini hingga ke tingkat petani.

"Kalau terus seperti ini saya akan segera membuat peraturan gubernur terkait tata niaga penentuan harga karet tersebut, tapi petani juga harus menjaga kualitas karetnya," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dinda Wulandari
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper