Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mesin ATM & EDC di Danau Toba Masih Kurang? Begini Kondisinya

Mesin electronic data capture (EDC) dan anjungan tunai mandiri (ATM) di Danau Toba, Sumatra Utara, masih terbatas sehingga dikeluhkan para pelancong.
Danau Toba dilihat dari Geosite Sipinsur Kabupaten Humbang Hasundutan./Bisnis.com-Nancy Junita
Danau Toba dilihat dari Geosite Sipinsur Kabupaten Humbang Hasundutan./Bisnis.com-Nancy Junita

Bisnis.com, MEDAN – Mesin electronic data capture (EDC) dan anjungan tunai mandiri (ATM) di Danau Toba, Sumatra Utara, masih terbatas sehingga dikeluhkan para pelancong. 

Direktur Bank Indonesia Perwakilan Sumut, Andi S. Wiyana, mengungkapkan para pelancong kerap mengeluhkan ketersediaan mesin EDC dan ATM di Danau Toba karena kesulitan melakukan transaksi nontunai. 

Menurutnya, transaksi nontunai kerap menjadi pilihan karena para pelancong tak perlu membawa uang tunai terlalu banyak saat berpelesir. Tercatat, saat ini terdapat 500 mesin EDC dan 51 mesin ATM di Danau Toba. 

Data BI pada September 2018 menunjukkan bahwa transaksi nontunai melalui meisn EDC di Danau Toba didominasi sektor ritel dengan transaksi Rp27,0 miliar; hotel dan akomodasi Rp25,9 miliar; toko cendera mata Rp6,3 miliar, transportasi Rp1,6 miliar, restoran dan hiburan Rp1,3 miliar, serta paket wisata Rp141,8 juta. 

"Kalau mereka (wisatawan) mau bertransaksi, mereka itu cukup sulit menemukan merchant, penjual jasa yang melayani [transaksi menggunakan] kartu, semuanya tunai," ujarnya pada Rabu (16/1/2019). 

Minimnya ketersediaan mesin EDC dan ATM, kata Andi, disebabkan beberapa hal. Pertama, transaksi yang tercatat belum begitu tinggi sehingga pihak perbankan belum melihat kebutuhan penambahan jaringan mesin di Danau Toba.

Di sisi lain, menurutnya, kecilnya volume transaksi bukan berarti tidak ada kunjungan, melainkan karena wisatawan tidak mendapat informasi lokasi-lokasi mesin EDC dan ATM.

Kedua, ketersediaan jaringan telekomunikasi di Danau Toba belum merata sehingga perbankan ragu untuk menambah mesin EDC dan ATM lebih masif. Kualitas data yang tidak stabil, lanjutnya, menjadi pertimbangan utama perbankan terkait penyebaran mesin untuk meningkatkan transaksi nontunai. 

"Masalahnya, komunikasi. Jaringan telekomunikasi di Danau Toba, masih ada daerah-daerah yang susah dilakukan layanan nontunai yang andal. Bank ragu-ragu bila kualitas datanya tidak stabil," paparnya.

Ketiga atau terakhir, para pelaku usaha di Danau Toba belum mau menggunakan mesin EDC dan masih mengandalkan transaksi tunai.

Alasannya, para pelaku usaha tak melihat pentingnya akses layanan nontunai bisa meningkatkan transaksi.

Belum adanya standar harga barang dan jasa pun menyebabkan pelaku usaha kerap mengambil margin tinggi dari transaksi yang dilakukan.

Oleh karena itu, BI Sumut akan menambah papan informasi lokasi mesin EDC dan ATM di Danau Toba sekaligus mendorong perbankan menambah jumlah mesin EDC menjadi 600 unit di tahun ini. "Masih ada keraguan dari para merchant, pelaku usaha yang menjalankan usaha dengan model usaha itu."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper