Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gubernur Sumsel Minta Pusri Perhatikan Soal Lingkungan

Masalah lingkungan menjadi salah satu topik pertemuan antara jajaran manajemen PT Pupuk Sriwidjaja dengan Gubernur Sumatra Selatan Herman Deru.
Kantor Pusri./Antara
Kantor Pusri./Antara

Bisnis.com, PALEMBANG – Masalah lingkungan menjadi salah satu topik pertemuan antara jajaran manajemen PT Pupuk Sriwidjaja dengan Gubernur Sumatra Selatan Herman Deru.

Perusahan plat merah itu diminta untuk memberikan kontribusinya dalam menjaga lingkungan dengan cara meminimalisir pencemaran.

“Pusri harus memikirkan agar tidak terjadi lagi isu pencemaran. Itu yang paling penting,” kata Gubernur Sumsel Herman Deru usai pertemuan di Kantor Gubernur Sumsel, Selasa (22/1/2019).

Deru juga berharap Pusri dapat terlibat di dalam setiap event atau kegiatan yang digelar masyarakat, seperti olahraga.

“Harus juga terlibat dan mensponsori kegiatan olahraga. Kan dalam waktu dekat ada gelaran liga sepakbola dan MX GP. Kami harap Pusri bisa terlibat di event tersebut,” katanya.

Terlebih lagi, dari sisi perusahaan Pusri dalam kondisi sehat dan menguntungkan. Ia juga mengharapkan perusahaan bisa meningkatkan daya saingnya. Sebab, pesaing di bidang yang sama juga ikut memasarkan produknya di Sumsel.

“Pusri ini milik masyarakat Sumsel. Jadi harus bisa bersaing dengan kompetitornya yang juga memasarkan produk di wilayah Sumsel. Seperti Petro Kimia Gresik,” katanya.

Sementara itu, Direktur Utama PT Pusri Mulyono mengatakan, Pusri terus berkomitmen memberikan kontribusi bagi ketahanan pangan khususnya di wilayah Sumsel yang menjadi Lumbung Pangan Nasional.

Target produksi tahun ini sekitar 2,1 juta ton. Tidak jauh berbeda dengan target produksi tahun lalu. Hanya saja, realisasinya pasti melebihi target.

"Tahun lalu saja realisasinya sekitar 107 persen. Total keseluruhan pabrik 1B, 2B, Pusri 3 dan lainnya," katanya.

Dari total keseluruhan produksi, sekitar 70% disalurkan di dalam negeri. Seperti di kawasan Sumsel, Lampung, Jawa Tengah dan Kalimantan.

"Kebutuhan tahun ini diprediksi sekitar 1,3 juta ton untuk pupuk Urea dan 100 ribu ton pupuk NPK. Semuanya disalurkan di dalam negeri ke sentra pertanian," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dinda Wulandari
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper