Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Asita Aceh Mulai Khawatirkan Imbas Mahalnya Tiket Pesawat

Orang menjadi malas liburan ke Aceh akibat tiket pesawat mahal terutama wisnus.
Aktivis lingkungan bersama warga melepas tukik (anak penyu) lekang (Lepidochelys olivacea) hasil penangkaran di pantai Lhoknga, Aceh Besar, Aceh, Kamis (21/3/2019). Pelepasan puluhan tukik lekang yang menjadi salah satu rangkaian menuju malam puncak earth hour 2019 di Aceh tersebut dijadikan kampanye penyelamatan penyu yang populasinya terus menurun akibat perburuan daging dan telur./Antara-Irwansyah Putra
Aktivis lingkungan bersama warga melepas tukik (anak penyu) lekang (Lepidochelys olivacea) hasil penangkaran di pantai Lhoknga, Aceh Besar, Aceh, Kamis (21/3/2019). Pelepasan puluhan tukik lekang yang menjadi salah satu rangkaian menuju malam puncak earth hour 2019 di Aceh tersebut dijadikan kampanye penyelamatan penyu yang populasinya terus menurun akibat perburuan daging dan telur./Antara-Irwansyah Putra

Bisnis.com, BANDA ACEH – Asosiasi Perusahaan Perjalanan Indonesia (Asita) Aceh mengaku khawatir dengan mahalnya tiket pesawat, khususnya rute domestik, bisa mematikan industri sektor pariwisata setempat akibat berkurangnya tingkat kunjungan ke provinsi berjuluk "Serambi Mekkah" sepanjang tahun ini.

"Orang menjadi malas liburan ke Aceh, akibat tiket pesawat mahal terutama wisnus (wisatawan nusantara)," kata Sekretaris ASITA Aceh, Totok Julianto di Banda Aceh, Kamis (28/3/2019).

Dalam tiga bulan terakhir di tahun ini, lanjut dia, harga tiket pesawat rute domestik, seperti jarak terdekat penerbangan Medan-Banda Aceh rerata dijual seharga Rp800.000 per orang dari sebelumnya di kisaran Rp350.000 per penumpang.

Belum lagi perusahaan biro perjalanan baik di daerah asal atau tujuan di Aceh, harus pandai mencari keuntungan dengan menjual harga paket perjalanan wisata. Kenaikan tiket pesawat domestik, maka otomatis paket wisata ditawarkan ke wisnus juga mengalami kenaikan cukup signifikan.

Ia mengatakan, selama ini para pengelola perjalanan wisata di Banda Aceh atau Sabang, Aceh, lebih cenderung menyasar wisatawan domestik, karena murahnya biaya perjalanan menggunakan moda transportasi udara ke "Serambi Mekkah".

"Saat ini untuk tiket pesawat Medan-Banda Aceh saja pp (pulang pergi) sudah Rp1,6 juta satu orang. Belum lagi mereka anggota keluarganya. Di Medan pun, cuma dijadikan tempat transit. Yang jelas, jika tiket pesawat tak diturunkan, maka pengunjung wisatawan domestik pasti jauh berkurang," kata dia.

Ia mengklaim, kondisi wisatawan nusantara, seperti berasal dari Pulau Jawa dewasa ini lebih memilih paket tur ke luar negeri dibanding melakukan perjalanan ke dalam negeri, terutama provinsi yang menerapkan Syariat Islam tersebut.

"Kuncinya, ada di pemerintah sebagai regulator maskapai. Satu sisi Kementerian Pariwisata saat ini gencar melakukan promosi untuk meningkatkan kunjungan wisman (wisatawan asing) dan wisnus. Di sisi lain, kebijakan maskapai kontra produktif dan mengancam usaha kami," tegas Totok.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Jamaluddin sebelumnya pada tahun ini menyatakan, pihaknya menargetkan angka kunjungan wisman pada 2019 mencapai 150.000 orang, dan wisnus tiga juta orang.

Ia mengatakan, pada 2018 kunjungan turis asing ke Aceh telah melampaui target dengan angka 106.000 orang, sementara wisatawan domestik dua juta orang lebih.

"Tahun 2018, wisatawan nusantara mencapai 2.391.968 orang, dan wisatawan mancanegara mencapai 106.281. Tahun ini, kita prediksi bakal meningkat lagi," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Miftahul Ulum
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper