Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BI Terima Penukaran Uang Lusuh Rp3,8 Miliar dari Pelosok Sumatra

Bank Indonesia menerima sekitar Rp3,8 miliar uang lusuh dari masyarakat di daerah pelosok di Pulau Sumatra yang kemudian ditukarkan dengan uang baru layak edar.
Petugas Bank Indonesia menyortir uang lusuh yang ditukar masyarakat di daerah terdepan, terluar dan terpencil di Sumsel/Istimewa
Petugas Bank Indonesia menyortir uang lusuh yang ditukar masyarakat di daerah terdepan, terluar dan terpencil di Sumsel/Istimewa

Bisnis.com, PALEMBANG – Bank Indonesia  menerima sekitar Rp3,8 miliar uang lusuh dari masyarakat di daerah pelosok di Pulau Sumatra yang kemudian ditukarkan dengan uang baru layak edar.

Kepala Kantor Bank Indonesia Wilayah Sumsel, Yunita Resmi Sari, mengatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan uang layak edar senilai Rp5,6 miliar untuk didistribusikan kepada masyarakat yang ingin menukar dengan uang lusuh.

“Dari modal kerja tersebut sekitar 60%, kami bisa menarik uang tidak laik edar dari daerah terdepan, terluar dan terpencil (3T),” katanya, Kamis (17/10/2019).

Untuk menuju daerah 3T, bank sentral bekerja sama dengan TNI Angkatan Laut  melaksanakan kas keliling daerah. Tim menggunakan KRI Barakuda 633 untuk membawa miliaran uang rupiah yang disiapkan BI tersebut.

Menurut Sari, kas keliling ke daerah 3T tersebut sebagai upaya misi pihaknya dalam menegakan kadaulatan uang rupiah.

Tak hanya menyalurkan uang dan menarik uang yang tidak laik edar, dalam kesempatan ini, kata Yunita, pihaknya juga melaksanakan program sosial dari Bank Indonesia kepada sekolah-sekolah terpencil di daerah tersebut dalam bentuk buku, peralatan sekolah dan komputer.

Ini sebagai upaya mengedukasi dan meningkatkan intelektual masyarakat di daerah 3T tersebut.

"Ini merupakan kerjasama dari KPw BI Sumsel, Riau, Sumatera Barat dan dari kantor pusat. Dalam kunjungan ke daerah 3T tersebut kami juga melakukan sosialisaasi mengenai ciri-ciri keaslian uang rupiah kepada masyarakat dan juga kepada siswa sekolah," jelasnya.

Sementara itu, Komandan KRI Barakuda 633, Mayor Laut (P) Moechammad Soeryo mengungkapkan, terdapat tujuh lokasi 3T yang disinggahi pihaknya selama melaksanakan kas keliling tersebut. Dimulai dari Dumai, Pulau Rangsang, Pulau Bengkalis serta Pulau Rupat.

Soeryo mengatakan bahwa ketiga pulau tersebut memang berada di daerah terluar dan berhadapan langsung dengan negara Malaysia.

"Selepas itu kita bergerak berlayar menuju Pulau Kijang yang sangat terpencil, kemudian dilanjutkan ke Toboali yang berada di selatan Pulau Bangka, lalu ke Pulau Lepar dan terakhir di kawasan Sungsang," katanya.

Dia mengemukakan dalam menempuh tujuh daerah 3T tersebut, pihaknya bersama tim dari Bank Indonesia memerlukan waktu selama tujuh hari, yakni sejak tanggal 9-17 Oktober 2019.

"Dengan kondisi cuaca seperti saat ini, terutama di laut sementara masih tenang, jadi tidak terlalu terganggu. Hanya saja kabut asap cukup menganggu perjalan pelayaran," jelas Soeryo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dinda Wulandari
Editor : Akhirul Anwar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper