Bisnis.com, PEKANBARU – Pemerintah Provinsi Riau menetapkan status siaga banjir dan longsor menyusul enam daerah kabupaten dan kota sudah terdampak bencana tersebut, yaitu Rokan Hulu, Rokan Hilir, Indragiri Hulu, Kampar, Kuantan Singingi, dan Pelalawan.
Sekda Provinsi Riau Yan Prana Jaya menjelaskan status siaga banjir itu berlaku mulai 20 – 31 Desember 2019 mendatang. Pemda mencatat, setidaknya terdapat 261 desa terendam banjir, 8.700 rumah warga, serta 80 unit fasilitas pendidikan terendam banjir, dan turut menelan tiga korban jiwa.
“Kami mendeteksi beberapa penyebab mengapa masalah banjir Riau selalu berulang. Pertama karena pengundulan hutan, sehingga tidak ada serapan air, dan air bebas menuju sungai dan meluap,” ujarnya Jumat (20/12/2019).
Adapun masalah lain yang menyebabkan banjir dan longsor yaitu perubahan drainase tanpa amdal, lalu saluran air di pemukiman warga yang tersendat. Selain itu masalah yang diketahui yakni tanah yang tertutup semen, dan terakhir yakni dibukanya pintu waduk PLTA Koto Panjang.
Guna mengurangi risiko timbulnya berbagai penyakit selama terjadi bencana banjir, pemprov mengimbau kepada masyarakat untuk waspada serta menyiapkan bekal obat-obatan.
"Untuk menimalisir dan mengatasi bencana banjir dan longsor, Pemprov Riau mengimbau kepada seluruh masyarakat Riau, agar meningkatkan kewaspadaan sekaligus menyiapkan obat-obatan pribadi, terutama yang tinggal di wilayah yang rawan banjir dan longsor," ujarnya.
Baca Juga
Adapun sebelumnya pemprov telah melakukan peninjauan langsung ke titik lokasi banjir seperti di Rokan Hilir, dan menyalurkan bantuan kepada para korban yang menderita kerugian bencana alam tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
