Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mark Dynamics Akuisisi Perusahaan Distribusi Alat Pertanian

Setelah proses akuisisi maka BDI akan menambah kepemilikan di ADI menjadi sebesar 99,9 %, yang dananya berasal dari setoran modal MARK sebagai pemegang saham baru di BDI.
Produk PT Mark Dynamics Indonesia Tbk./markdynamicsindo.com
Produk PT Mark Dynamics Indonesia Tbk./markdynamicsindo.com

Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan cetakan sarung tangan PT Mark Dynamics Indonesia Tbk. (MARK) menuntaskan rencana akuisisi PT Berjaya Dinamics Indonesia (BDI) yang bergerak di bidang bidang peralatan pertanian, perkebunan.

Seperti diketahui, MARK telah mengumumkan keterbukaan informasi publik terkait rencana aksi korporasi perseroan mengakuisisi PT Berjaya Dynamics Indo (BDI) yang merupakan induk usaha dari PT. Agro Dynamics Indonesia (ADI).

Sebelum rencana akuisisi, dalam keterbukaan informasi disebutkan bahwa BDI memiliki saham ADI sebesar 66,73 %. Setelah proses akuisisi maka BDI akan menambah kepemilikan di ADI menjadi sebesar 99,9 %, yang dananya berasal dari setoran modal MARK sebagai pemegang saham baru di BDI.

Ridwan Goh, Presiden Direktur Perseroan mengatakan transaksi akuisisi ini merupakan upaya Perseroan dalam rangka pengembangan usaha.

“Perseroan memandang strategi pengembangan usaha melalui pengambilalihan perusahaan yang bergerak dalam bidang peralatan pertanian, perkebunan dan sejenisnya yang dinilai memiliki prospek usaha yang baik,” katanya dalam keterangan resmi, Selasa (7/7).

Dengan melakukan rencana transaksi akuisisi diharapkan akan memberikan peluang kepada perseroan untuk berinvestasi dan mengapitalisasi potensi yang ada dalam industri pertanian khususnya peralatan pertanian.

Selain itu juga memaksimalkan sinergi yang dapat tercipta dari pengembangan usaha tersebut secara efektif sehingga dapat meningkatkan pangsa pasar perseroan.

Sebelum rencana akuisisi ini, BDI memiliki total aset secara konsolidasi sebesar Rp53,2 miliar, sedangkan ADI sendiri memiki total aset Rp46 miliar.

ADI selama ini bergerak dibidang distribusi alat-alat pertanian seperti peralatan sprayer dan juga produk seperti herbisida, ethepon (penyubur) yang diperlukan oleh industri pertanian dan juga perkebunan. Industri pertanian merupakan industri yang penting di Indonesia, penyumbang PDB terbesar setelah manufaktur.

Berdasarkan data BPS pada kuartal III/2019, kontribusi sektor pertanian sebesar 13,45% pada PDB Indonesia, menempati posisi kedua setelah sektor manufaktur yang memiliki kontribusi sebesar 19,62%. Dari sumber BPS disebutkan juga bahwa kementan mengalokasikan dan Rp 1,1 triliun untuk anggaran alat-alat pertanian.

Berdasarkan data Indonesia Agriculture Equipment Market, industri alat pertanian diproyeksikan tumbuh dengan  CAGR sekitar 6 % mulai dari 2019 sampai dengan 2025. Adapun pangsa pasar alat pertanian dan produk herbisida bagi ADI sendiri masih terbuka luas.

Hal ini terlihat dari pertumbuhan penjualan ADI di 2017 sebesar 66% dibanding di tahun 2016, begitu juga di tahun 2018 penjualan bertumbuh sebesar 33% dan di tahun 2019 pertumbuhannya sebesar 54%.

Di tahun 2020 ini, dimana dalam situasi wabah Covid-19, produk ADI yang berupa alat sprayer menjadi laku keras yang mana penggunaannya tidak hanya untuk pertanian tetapi juga sudah meluas untuk penyemprotan anti septic untuk gedung-gedung, rumah sakit dan tempat-tempat umum lainnya. Target laba dari ADI di 2020 ini sebesar Rp 12 miliar diharapkan optimis akan tercapai.

“Dengan akuisisi ini nantinya pangsa pasar BDI dan ADI tidak hanya di sektor pertanian akan tetapi juga akan masuk ke sektor sanitary ware yang berupa produk kloset. Konsumsi produk kloset di Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun yang rata-rata kenaikannya pertahun sekitar 20%,” ujar Ridwan.

Konsumsi produk kloset secara nasional di perkirakan sudah mencapai 3 juta unit di tahun 2019. Sehingga kami mentargetkan pertumbuhan penjualan BDI secara konsolidasi sebesar 25%, ungkap Ridwan Goh.

Jadi dengan akuisisi ini sejatinya akan menambah nilai perseroan dan membuka peluang perseroan untuk dapat meningkatkan lagi pundi pundi pendapatannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Akhirul Anwar
Editor : Akhirul Anwar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper