Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Strategi Petani Sawit Riau Mengakali Mahalnya Harga Pupuk

Sekretaris DPW Apkasindo Riau Djono Albar Burhan mengatakan petani sawit di Riau sangat keberatan dengan tingginya harga pupuk.
Kebun Sawit. /Sinar Mas Agribusiness
Kebun Sawit. /Sinar Mas Agribusiness

Bisnis.com, PEKANBARU-- Petani kelapa sawit di Provinsi Riau merasakan dampak dari naiknya harga pupuk sejak beberapa waktu terakhir. Untuk menyiasati kondisi itu kini para petani mulai menjalankan strategi ini.

Sekretaris DPW Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Riau Djono Albar Burhan mengatakan petani sawit di Riau sangat keberatan dengan tingginya harga pupuk. Sementara produksi tanaman sawit berkualitas bergantung dengan pupuk kimia.

“Saat petani sawit pusing membeli pupuk, juga harus pusing mengatur keuangan keluarga. Sementara produksi kebun terancam turun jika kebun tidak dipupuk,” ujarnya Rabu (21/9/2022).

Dia menguraikan untuk menyiasati kondisi itu, ada beberapa hal yang bisa dilakukan petani misalnya mencampur pupuk organik dengan pupuk kimia. Langkah ini dinilai bisa menjadi solusi petani sawit serta bisa menekan penggunaan pupuk kimia hingga 50 persen.

Untuk harga pupuk kimia jenis KCL misalnya, saat ini harganya Rp900.000 per sak. Jika petani biasanya menggunakan 2 kilogram pupuk tersebut per pohon sawit, kalau dicampurkan dengan pupuk organik penggunaan pupuk kimia hanya 1 kilogram 1 kilogram lainnya menggunakan pupuk organik.

Dengan upaya itu para petani bisa menekan biaya pupuk yang tinggi, namun unsur hara yang dibutuhkan tanaman tetap bisa tercukupi. Menurutnya langkah ini diyakini lebih bagus ketimbang menggunakan pupuk kimia 100 persen. Karena banyak zat-zat dalam pupuk organik yang bahkan manfaatnya lebih baik, terutama untuk membentuk kesuburan tanah di sekitar tanaman kelapa sawit.

"Dengan cara ini, tidak akan menurunkan produksinya, bahkan lebih bagus lagi. Selain itu, kami juga mendorong petani-petani untuk menggunakan tandan kosong kelapa sawit. Itu gratis, bisa diambil ke pabrik-pabrik. Itu bisa disebar di sekitar batang sawit."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Arif Gunawan
Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper