Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Sumut Optimistis Punya Nilai Positif di Mata Calon Investor Asing

Bank Sumut gandeng 4 JLU dalam prosesnya melantai di bursa saham, dua diantaranya merupakan sekuritas yang berbasis di Malaysia dan Singapura.
Plt Direktur Utama Bank Sumut Hadi Sucipto./Bisnis-Ade Nurhaliza
Plt Direktur Utama Bank Sumut Hadi Sucipto./Bisnis-Ade Nurhaliza

Bisnis.com, MEDAN - PT Bank Sumut optimistis investor asing tetap akan investasi meski isu ketidakpastian ekonomi global menghantui.

Setelah mendapatkan izin praefektif pada 3 Januari lalu dan Public Expose (Pubex) pada hari ini (9/1/2023), Bank Sumut maju selangkah menuju Penawaran Publik (Initial Public Offering/IPO).

Tidak tanggung, Bank Sumut gandeng 4 Joint Lead Underwriter (JLU) dalam prosesnya melantai di bursa saham, yakni BRI Danareksa Sekuritas, Aldiracita Sekuritas Indonesia, UOB Kay Hian Sekuritas dan RHB Sekuritas Indonesia.

Dua JLU yang ditunjuk oleh Bank Sumut tersebut diketahui merupakan sekuritas yang berbasis di Malaysia dan Singapura, sehingga besar kemungkinan investor asing akan ikut menanam saham di BPD terbesar ke-5 di Indonesia itu nantinya.

Dengan adanya isu resesi dan ketidakpastian ekonomi global, apakah kemudian berefek dalam menarik modal dari investor asing? Plt Direktur Utama Bank Sumut Hadi Sucipto meyakini bahwa Bank Sumut memiliki nilai yang positif di mata calon investor sebagai perusahaan daerah yang kuat dengan captive market-nya.

"Dan kami yakin mereka (investor asing) pasti mempunyai pandangan yang positif juga dengan Bank Sumut, sebagai perusahaan daerah yang mempunyai kekuatan di captive market. Karena yang kami jual adalah BPD-nya (Bank Pembangunan Daerah) kami, dengan potensi pasar yang luas dan lebih secure," kata Hadi di JW Marriot Medan.

Apalagi, sambung Hadi, dengan Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagai market share Bank Sumut. Dari seluruh ASN di Sumatra Utara (Sumut), yang tercatat digarap oleh Bank Sumut baru sekitar 56 persen. Selain itu, terkait Anggaran Pengeluaran dan Belanja Daerah (APBD), diakui Hadi saat ini juga masih belum maksimal.

Dengan begitu, potensi Bank Sumut yang dapat digali untuk melakukan ekspansi bisnis pun juga masih sangat luas.

Perseroan akan menggunakan dana yang diperoleh dari IPO Sekitar 80 persen akan digunakan untuk modal kerja Perseroan guna mendukung ekspansi bisnis Perseroan termasuk kredit modal kerja, kredit investasi dan kredit konsumsi. Sekitar 20 persen akan digunakan untuk perluasan jaringan dan pengembangan teknologi informasi guna menunjang kegiatan usaha perseroan termasuk layanan digital.

"Inilah semangat kami untuk merebut pasar yang selama ini sudah diambil oleh bank-bank lain," pungkas Hadi.

Sebelumnya, PT Bank Sumut merupakan BPD terbesar di luar Jawa, yang melaksanakan IPO dengan menawarkan sebanyak-banyaknya 2.934.798.300 saham kepada publik. Jumlah tersebut setara dengan 23 persen dari total modal ditempatkan dan disetor perseroan setelah penawaran umum perdana saham.

Aksi korporasi ini dilaksanakan sebagai bagian dari strategi perseroan untuk memperkuat permodalan dan pengembangan bisnis dalam rangka mendukung perekonomian nasional, khususnya di Sumut.

Adapun roadshow dan penawaran awal (bookbuilding) saham Bank Sumut dijadwalkan pada 5-18 Januari 2023. Pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) diharapkan bisa diperoleh pada 30 Januari 2023. Setelah pernyataan efektif terbit, saham diharapkan bisa tercatat (listing) di Bursa Efek Indonesia pada 7 Februari 2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ade Nurhaliza
Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper