Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Dorong KUR untuk Penggilingan Padi

Pemerintah mendukung pengembangan penggilingan padi kecil dengan memberikan kemudahan akses pembiayaan sekaligus mempercepat penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menyerahkan KUR Pengering Padi pada 20 debitur di Desa Ternyang, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang. Kamis (13/12/2018)/Istimewa
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menyerahkan KUR Pengering Padi pada 20 debitur di Desa Ternyang, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang. Kamis (13/12/2018)/Istimewa

Bisnis.com, MALANG—Pemerintah mendukung pengembangan penggilingan padi kecil dengan memberikan kemudahan akses pembiayaan sekaligus mempercepat penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan pemerintah memberikan perhatian terhadap pembiayaan pengering padi karena minimnya jumlah alat pengering (dryer) yang dimiliki oleh penggilingan skala kecil. 

“KUR dryer ini sangat penting karena dengan penggunaan dryer dapat mengontrol tingkat kekeringan padi dan mempertahankan kualitas output dengan baik,” katanya, pada Penyerahan KUR Pengering Padi dan Gerakan  Mengawal Musim Tanam Padi, di Desa Ternyang, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang. Kamis (13/12/2018).

Dengan penggunaan dryer,  beras yang dihasilkan memiliki kualitas tidak hanya medium, tetapi juga premium.

Dalam proses produksi padi, proses pengeringan menjadi proses yang cukup penting untuk menghasilkan beras yang berkualitas dan layak dikonsumsi masyarakat.

Secara statistik, dari total 182.000 penggilingan padi di Indonesia, sekitar 94% atau 172.000 penggillingan padi dikategorikan sebagai penggilingan skala kecil. Sedangkan, sisanya merupakan penggilingan besar dan penggilingan sedang. 

Di sisi lain, penggilingan padi kecil memiliki persoalan saat panen karena 95% penggilingan kecil tidak memiliki dryer sehingga tidak dapat menjaga kualitas beras. Hal ini menyebabkan petani menyimpan gabah dengan kondisi yang masih kurang kering dengan kisaran kadar air 17% - 18%.

Dengan begitu, pasokan dryer sangat diperlukan untuk meningkatkan skala produksi sektor pertanian itu sendiri. 

“Untuk wilayah Jawa Timur, dryer ini penting karena pada bulan Maret-April sekitar 63% pasokan padi memiliki kandungan air yang cukup tinggi 18%-19%,” kata Gubernur Jatim Soekawto.

Namun  padi yang bisa diproses untuk penggilingan hanya 45% sehingga membuat produksi beras pada musim panen menjadi kurang. Dengan begitu, kata dia, keputusan Presiden Jokowi dan Menko Darmin sangat tepat.

Penyaluran KUR dryer ini menggunakan skema pembiayaan KUR Kecil dengan plafon diatas Rp25 juta sampai Rp500 juta. Dengan begitu, fasilitas ini dapat digunakan untuk membiayai pembelian dryer buatan dalam negeri, khususnya bed dryer dengan kisaran harga Rp141 juta atau vertical dryer buatan dalam negeri di kisaran harga Rp425 juta, ditambah dengan alat-alat penunjang lainnya, seperti pengayakan dan bangunan.

Darmin mengatakan program KUR ini terus mengalami perbaikan dari tahun ke tahun. Adapun, fokus pemerintah untuk KUR petani menjadi salah satu hasil evaluasi pemerintah atas penyaluran KUR ke sektor yang produktif, salah satunya adalah sektor pertanian.

Program KUR kali ini menggunakan sistem kartu agar bisa diketahui akuntabilitas dari pinjaman tersebut dan kegiatan debitur bisa terekam dengan jelas. 

Dalam acara ini, Menko Perekonomian Darmin Nasution menyerahkan KUR pengadaan dryer  kepada 20 debitur senilai Rp5,02 miliar melalui tiga penyalur KUR, yakni Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Rakyat Indonesia (BRI), dan Bank Mandiri.

Selain itu, Menko Perekonomian juga melakukan penanaman padi secara simbolis sebagai tanda pelaksanaan masa tanam bersama Gubernur Jawa Timur Soekarwo. 

Upaya pemerintah untuk mempercepat penyaluran KUR melalui single digit diklaim cukup berhasil. Sejak suku bunga KUR diturunkan menjadi 7% mulai 1 Januari 2018 hingga 30 November 2018, pemerintah mencatat penyaluran KUR mencapai Rp117 Trilun kepada 4.396.242 debitur. Kinerja penyaluran tersebut telah mencapai 95,2% dari target penyaluran KUR di tahun 2018 sebesar Rp 123,8 Triliun. 

Tidak hanya itu, target penyaluran KUR di sektor produksi juga meningkat dari 42,3% pada Desember 2017 menjadi 45,6% pada November 2018. Jumlah ini akan terus ditingkatkan pemerintah hingga penyaluran KUR di sektor produksi mencapai 70% dari total penyaluran KUR

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Choirul Anam
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler