Terganggu Perang Dagang, Logitech Jajaki Caplok Perusahaan Amerika Serikat

Syaiful Millah
Senin, 26 November 2018 | 07:55 WIB
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan produsen aksesori komputar asal Swiss, Logitech International SA, dikabarkan proses akuisisi atas Plantronics Inc, vendor perangkat pelantang telinga Bluetooth dan aksesori gim asal Amerika Serikat.

Dilansir dari Reuters, Minggu (25/11) Logitech telah menawarkan lebih dari US$2,2 miliar atau sekitar Rp32 triliun untuk mengakuisisi Plantronics, yang saat ini memiliki kapitalisasi pasar mencapai US$2 miliar.

Hal ini dinilai akan menjadi akuisisi terbesar yang dilakukan oleh Logitech serta menunjukkan keinginan kuat perusahaan untuk melakukan diversifikasi bisnisnya. Selain itu, akuisisi tersebut akan menekan biaya produksi perusahaan melalui pengurangan tarif impor dari China ke Amerika Serikat.

Sumber Reuters melaporkan, jika diskusinya berjalan lancar Logitech akan resmi mengakuisisi Plantronics dalam waktu dekat. Akan tetapi, kedua pihak belum memberikan tanggapannya terkait kabar akuisisi tersebut.

Dikatakan bahwa baik bisnis Logitech maupun Plantronics tengah berada di bawah tekanan karena produk terbaru dari perusahaan lain, seperti Cisco System, Microsoft Inc, dan Google Alphabet Inc.

Tahun sebelumnya, Logitech juga melakukan akuisisi terhadap Astro Gaming dengan nilai US$85 juta atau sekitar Rp1,2 triliun. Upaya tersebut dilakukan guna memperluas ekspansi perusahaan di sektor video gim.

Sebagai informasi, Logitech didirikan pada 1981 dengan berfokus pada penjualan aksesori komputer yang ditopang oleh peningkatan industri komputasi awan, gim, musik, dan konferensi video. Data Reuters mencatat kapitalisasi Logitech saat ini sebesar US$5,6 miliar.

Sementara, Plantronics didirikan pada 1961 pertama kali memproduksi headset untuk pilot pesawat. Kemudian melebarkan sayap hingga menjual produknya ke Nastional Aeronautics Space Administration (NASA).

Perusahaan yang berbasis di Santra Cruz tersebut, pada awal November lalu juga telah dilaporkan Reuters tengah menjajaki penjualan dengan pemegang saham terbesarnya adalah ekuitas swasta Siris Capital Group LLC sebanyak 16% .

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Syaiful Millah
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper