Migo Ebike Ekspansi ke Jakarta  

Dhiany Nadya Utami
Rabu, 5 Desember 2018 | 20:39 WIB
 Chairman & Co Founder Migo Ebike Howard Yu berfoto dengan unit sepeda elektronik Migo saat acara peluncuran di Jakarta, Rabu (5/12/2018)/ Bisnis/ Dhiany Nadya Utami
Chairman & Co Founder Migo Ebike Howard Yu berfoto dengan unit sepeda elektronik Migo saat acara peluncuran di Jakarta, Rabu (5/12/2018)/ Bisnis/ Dhiany Nadya Utami
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA-- Setelah beroperasi sejak 2017 di Surabaya, PT Migo Ebike Anugerah Sinergi memperluas cakupan layanan e-bike sharing app miliknya, Migo Ebike, ke Jakarta.

Chairman & Co-Founder Migo Ebike Howard Yu mengatakan kehadiran layanan persewaan sepeda listrik (electronic bike/ebike) yang dipadukan teknologi internet of things (IoT) berbasis aplikasi seperti Migo Ebike dapat menjadi alternatif transportasi jarak dekat yang murah sekaligus ramah lingkungan bagi masyarakat di daerah urban.

Menurutnya, apa yang ditawarkan Migo Ebike akan sangat berguna di kota besar seperti Jakarta yang terkenal dengan kemacetan dan tingkat polusi yang tinggi. Maka dari itu setelah sukses diuji coba selama setahun di Surabaya, mereka memutuskan merambah pasar Ibu Kota.

Selain itu, Yu menilai sekarang merupakan saat yang tepat karena dalam waktu dekat akan banyak perubahan yang berkaitan dengan perilaku transportasi masyarakat Jakarta, salah satunya kehadiran MRT dan LRT.

“Itu [LRT dan MRT] akan mengubah kebiasaan berpergian masyarakat dan Migo dengan senang hati menjadi bagian tersebut,” katanya saat peluncuran Migo Ebike di Jakarta, Rabu (5/12/2018).

Yu menuturkan saat ini Migo telah memiliki 90 stasiun peminjaman sepeda elektronik dengan 500 unit e-bike yang tersebar di Jakarta dan hingga akhir bulan nanti mereka menargetkan dapat memiliki 500 stasiun yang dapat menampung sekitar 2.000 unit e-bike.

“Adapun per awal 2019 diharapkan jumlah ebike yang hadir di Jakarta dapat mencapai 5.000,” tambah Yu.

Dia mengatakan perusahaannya cukup optimistis dapat mencapai target tersebut dan tidak khawatir perihal persaingan dengan penyedia layanan transportasi daring lain yang lebih dulu ada karena model layanan yang ditawarkannya sama sekali berbeda.

Meskipun demikian, Yu enggan membeberkan berapa total investasi yang dia kucurkan untuk ekspansi ke Jakarta. Dia hanya menyebut bahwa satu unit sepeda listrik membutuhkan modal sekitar Rp5 juta-Rp7 juta, sedangkan untuk penyediaan stasiun Yu tidak menyebut bujetnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Editor : Rahayuningsih
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper