Whatsapp Resmi Batasi Forward Hanya ke Lima Kontak Mulai Besok

Sholahuddin Al Ayyubi
Senin, 21 Januari 2019 | 20:25 WIB
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara (kiri) bertemu dengan Vice President Public Policy and Communications Whatsapp Victoria Grand di Kantor Kemkominfo Senin (21/1/2019) siang.
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara (kiri) bertemu dengan Vice President Public Policy and Communications Whatsapp Victoria Grand di Kantor Kemkominfo Senin (21/1/2019) siang.
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Pemain layanan over the top Whatsapp akan membatasi fitur forward pada layanannya untuk membantu Pemerintah Indonesia dalam menangkal informasi palsu atau hoaks yang beredar di Tanah Air.

Plt Kepala Biro Humas Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo), Ferdinandus Setu mengungkapkan mulai Selasa 22 Januari 2019 pada pukul 12.00 WIB, pengguna layanan Whatsapp hanya diperbolehkan mem-forward pesan ke 5 ke pengguna Whatsapp lain. Setelah itu, pesan tersebut tidak bisa lagi disebarkan ke pengguna Whatsapp yang ke-6 dan seterusnya.

"Jadi mulai besok pukul 12.00 WIB aturan ini akan diterapkan oleh pihak Whatsapp. Hal ini tentunya bisa mengurangi peredaran hoaks yang semakin marak di Indonesia," tuturnya, Senin (21/1/2018).

Dia menjelaskan pembatasan fitur forward di layanan Whatsapp tersebut akan berlaku pada semua ponsel pintar baik berbasis Android maupun iOS. Namun, dia mengatakan untuk saat ini baru dapat diterapkan di ponsel pintar berbasis Android.

"Untuk pengguna sistem operasi iOS, saat ini masih dalam proses pengembangan tidak lama lagi. Saat ini baru diterapkan pada OS Android," katanya.

Menurutnya, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara telah bertemu dengan Vice President Public Policy and Communications Whatsapp Victoria Grand di Kantor Kemkominfo Senin siang.

Dia menjelaskan dalam pertemuan itu, pihak Whatsapp mengaku sudah lama membahas pembatasan fitur forward pada Whatsapp itu sejak Kuartal ke-3 tahun 2018.

"Ini adalah tindak lanjut konkret dari pihak Whatsapp untuk membantu Indonesia menanggulangi informasi palsu atau hoaks," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper