Satelit Kapasitas Jumbo Nusantara Satu Mengorbit pada Februari

Syaiful Millah
Rabu, 23 Januari 2019 | 16:20 WIB
Direktur Utama PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) Adi Rahman Adiwoso/Bisnis-Syaiful Millah
Direktur Utama PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) Adi Rahman Adiwoso/Bisnis-Syaiful Millah
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) akan meluncurkan satelit terbaru yang diberi nama Nusantara Satu pada pertengahan Februari 2019.

Direktur Utama PSN Adi Rahman Adiwoso mengklaim proyek tersebut merupakan satelit berkapasitas tinggi atau high throughput satellite (HTS) pertama yang diluncurkan oleh perusahaan Indonesia. Selain itu, satelit Nusantara Satu juga menggunakan teknologi propulsi listrik generasi terbaru.

Adi menjelaskan bahwa dengan teknologi HTS, satelit akan memberikan layanan pita lebar dengan kapasitas jauh lebih besar dibandingkan dengan satelit konvensional.

Sementara itu, teknologi propulsi listrik memangkas berat satelit hingga 50% dibandingkan dengan satelit yang menggunakan teknologi propulsi kimia. Hal ini tentunya menjadikan biaya investasi yang lebih terjangkau.

Dia menuturkan, peluncuran satelit ini sebagai salah satu upaya dari PSN ikut serta membantu penyediaan layanan konektivitas di daerah pedalaman Indonesia.

“Diharapkan dengan adanya Nusantara Satu ini bisa dengan cepat menyediakan layanan konektivitas ke ribuan desa yang tersebar dan belum tersentuh koneksi telekomunikasi dan internet,” katanya di Jakarta, Rabu (23/1).

Adapun, Adi menargetkan satelit terbarunya tersebut akan menjangkau 25.000 desa yang ada dengan estimasi jumlah penduduk sebanyak 25 juta. Dirinya memperkirakan butuh waktu 2—2,5 tahun untuk PSN menjangkau seluruh wilayah tersebut.

Satelit tersebut rencananya akan diluncurkan di Cape Canaveral, Florida dan menempati slot orbit 146 derajat Bujur Timur atau tepat di atas Papua. Selanjutnya, satelit tersebut akan di kendalikan melalui pusat pengendali yang berlokasi di Jatiluhur, Jawa Barat.

Nusantara Satu memiliki kapasitas 13,6 Gbps dengan 52 transponder yang terdiri atas 38 transponder C band dan 18 spotbeam Ku-band. Adapun, satelit tersebut didesain dengan berat 4.735 Kg dan akan memiliki usia operasi 15 tahun. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Syaiful Millah
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper