Smartfren Ekspansi Layanan Jaringan ke Timur Indonesia

Leo Dwi Jatmiko
Selasa, 20 Agustus 2019 | 09:18 WIB
Pengunjung mencari informasi produk di Gerai Smartfren, Jakarta, Selasa (2/7/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam
Pengunjung mencari informasi produk di Gerai Smartfren, Jakarta, Selasa (2/7/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA –  PT Smarfren Telecom Tbk. berencana ekspansi ke wilayah timur Indonesia, seiring dengan hadinya Palapa Ring Timur.

VP Technology Relations and Special Project Smartfren Munir Syahda Prabowo  mengatakan pihaknya akan memulai ekspansi jaringan di wilayah timur tahun depan. Rencananya, pada awal 2020 jaringan Smartfren telah hadir di Kupang dan Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur.

Munir mengakui secara umum ekspansi jaringan Smartfren di timur mengikuti gelaran sistem komunikasi kabel laut (SKKL) Palapa Ring.

Hanya saja, secara  nasional, sambungnya, penggelaran jaringan tidak hanya berpatokan pada kehadiran Palapa Ring, Smartfren juga membuka kemungkinan untuk memanfaatkan jaringan tulang punggung milik penyedia infrastruktur telekomunikasi lainnya.

“Secara umum iya (mengikuti pembangunan Palapa Ring) karena Palapa Ring kan jaringan tulang punggung,” kata Munir kepada Bisnis.com, Senin (19/8/2019).

Munir menjelaskan dalam menggelar jaringan ke timur, perseroan belum memiliki perhitungan terkait jumlah base tranceiver station (BTS) yang akan dibangun termasuk nilai investasi yang digelontorkan.

Dia menjelaskan pada awal ekspansi perseroan tidak langsung membangun banyak BTS, pembangunan disesuaikan dengan kebutuhan di tempat tersebut.

Sementara itu, Presiden Direktur Smartfren, Merza Fachys mengatakan saat ini belanja modal yang telah dihabiskan perseroan sekitar US$200 juta, adapun total belanja modal perseroan pada 2019 berkisar US$ 400 juta.  

Dia optimistis dapat menyerap belanja moda yang tersisa, mengingat sisa waktu yang masih panjang pada 2019. “Masih ada 6 bulan lagi,” kata Merza. 

Merza mengatakan saat hadir di wilayah timur nanti, perseroan masih mengedepankan persaingan harga dengan memberi harga yang murah.

Hal tersebut dilakukan karena Smartfren datang saat operator seluler lain telah lebih dahulu hadir di tempat baru tersebut.

“Strateginya lihat saja sekarang, masih murah, paling murah, jadi bukan masalah di Timur atau di Barat, tetapi ketika Smartfren masuk ke sana, pasti sudah ada incumbent,” kata Merza. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper