Akankah Gojek Susul Wechat dan Alipay?

Rahmad Fauzan
Kamis, 4 Juni 2020 | 09:50 WIB
Fitur gobills di aplikasi Gojek/BisnisTV
Fitur gobills di aplikasi Gojek/BisnisTV
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Hadirnya investasi dari Facebook dan Paypal di tubuh Gojek, membuat startup dekakorn asal Indonesia tersebut makin mengukuhkan dirinya sebagai pionir dalam konsep perusahaan super ekosistem (super app) di Tanah Air.

Konsep super app paling sahih dapat dilihat melalui perusahaan-perusahaan seperti Wechat dan Alipay di China. Di mana kedua perusahaan tersebut mampu menghadirkan layanan all-in-one dalam aplikasi supernya.

Melihat kecenderungan aplikasi super app yang merupakan gaya bisnis berbasis teknologi di China, keterlibatan perusahaan-perusahaan raksasa di Gojek, dinilai sebagai upaya membentuk ekosistem aplikasi all-in-one serupa seperti WeChat dan Alipay dianggap relevan dengan situasi di Indonesia.

Pengamat ekonomi Digital Universitas Indonesia Fithra Faisal mengatakan penerapan model superapps sepertihalnya WeChat dan Alipay di China relevan karena akan membantu suatu perusahaan dalam mencapai efisiensi serta melakukan pengembangan yang berkesinambungan.

"Efisiensi merupakan mantra bagi perusahaan superapps, sehingga model bisnis seperti itu tentunya relevan untuk diterapkan di Indonesia. Model bisnis ini, akan perusahaan membantu dalam mencapai efisiensi serta melakukan continues improvement ," ujar Fithra kepada Bisnis, Rabu (3/6/2020).

Lebih jauh, dia mengatakan kehadiran superapps sekelas Alipay di Tanah Air menjadi salah satu indikator peningkatan skala ekonomi yang dinilai sebagai kunci bagi perusahaan berbasis digital di Indonesia untuk mampu melakukan efisiensi.

Keuntungan lain yang bisa diperoleh dengan menjalankan perusahaan menggunakan model bisnis superapps adalah lebih terbukanya kesempatan suatu perusahaan untuk dapat menguasai pasar.

Namun, dominasi pasar oleh perusahaan super app pada suatu titik tertentu dinilai tidak efisien bagi perekonomian jangka panjang. Fithra menilai dominasi pasar yang berpotensi terjadi tidak menguntungkan jika dilihat dari sisi konsumen.

Dengan demikian, kehadiran perusahaan-perusahaan teknologi lain yang menawarkan orisinalitas bisnis sangat diharapkan ke depannya guna menjaga iklim kompetisi ekonomi digital yang tetap sehat.

Selain itu, Fithra menilai perlu dilakukan pembenahan dari sisi regulasi sebagai kesiapan untuk menyambut lonjakan transaksi ekonomi secara digital di masa mendatang.

Menurut Fithra, regulasi saat ini kurang mampu beradaptasi dan menangkap perubahan-perubahan dari sisi inovasi sehingga belum mampu mendefinisikan perliaku dari perusahaan berbasis digital.

"Misalnya, undang-undang transportasi. Sampai sekarang belum diatur, apakah status Gojek adalah sebagai perusahaan transportasi atau bukan," jelasnya.

Dihubungi secara terpisah, Direktur Eksekutif ICT Institute Heru Sutadi menilai keterlibatan Facebook dan Paypal tersebut sebagai kerja sama yang saling menguntungkan dalam upaya memperkuat ekosistem digital Tanah Air.

"Sebab, hal ini akan terus menggerakkan perekonomian digital Indonesia sehingga membuatnya kian menarik, terutama karena saat ini telah memasuki era new normal. Selain itu, secara bisnis Gojek menjanjikan," ujar Heru kepada Bisnis.

Seperti diketahui, sebelumnya, Gojek mengumumkan keberhasilannya mengamankan pendanaan dari Facebook dan Paypal pada Rabu (4/6/2020). Co-CEO Gojek Andre Soelistyo mengatakan sumber daya perusahaan-perusahaan teknologi terbesar di dunia ini akan disinergikan dengan teknologi, pendekatan, dan fokus lokal yang dimiliki Gojek guna mendorong adopsi sistem pembayaran digital secara cepat.

Pihak Facebook pun secara gamblang menyatakan keinginan perusahaan untuk menghubungkan pelaku usaha mikro dan kecil dengan konsumen secara digital melalui aplikasi Gojek.

Sementara itu Paypal, akan menggabungkan layanan pembayarannya ke dalam aplikasi digital milik Gojek.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Rahmad Fauzan
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper