Induk Perusahaan TikTok Luncurkan Aplikasi Pembayaran, Douyin Pay

Nirmala Aninda
Rabu, 20 Januari 2021 | 16:23 WIB
Pengelola aplikasi Tik Tok meluncurkan platform pembayaran seluler, dengan nama Douyin Pay. Ini merupakan bagian dari strategi perusahaan untuk memperkuat kehadiran fintech dan e-commerce di China./Gulf News
Pengelola aplikasi Tik Tok meluncurkan platform pembayaran seluler, dengan nama Douyin Pay. Ini merupakan bagian dari strategi perusahaan untuk memperkuat kehadiran fintech dan e-commerce di China./Gulf News
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA -- Perusahaan China ByteDance, yang mengelola aplikasi TikTok dan Douyin, meluncurkan layanan pembayaran pihak ketiga pada Selasa (19/1/2021).

Platform pembayaran seluler, dengan nama Douyin Pay ini, merupakan bagian dari strategi perusahaan untuk memperkuat kehadiran fintech dan e-commerce di China.

"Peluncuran Douyin Pay adalah untuk melengkapi opsi pembayaran utama eksisting dan meningkatkan pengalaman pengguna aplikasi Douyin," kata perusahaan dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip melalui Entrepreneur, Rabu (20/1/2021).

TikTok, yang dikenal sebagai versi internasional dari aplikasi video pendek asal China yang sukses, Douyin, tengah menikmati popularitas globalnya.

Terlepas dari upaya Bytedance untuk menghadirkan Douyin dan TikTok sebagai produk yang sama, mereka sebenarnya adalah dua entitas yang terpisah.

Dengan lebih dari setengah miliar pengguna harian di platform tersebut, menurut laporan voi.id, Douyin telah resmi bergabung dengan Alipay dan WeChat Pay, yang merupakan platform pembayaran eksisting dan populer di China saat ini.

ByteDance sendiri baru memantapkan layanan pembayaran di China setelah pendiri dan CEO Zhang Yiming mengakuisisi Wuhan Hezhong Yibao Technology Co pada tahun 2020.

Pada saat akuisisi, Hezhong Yibao ternyata telah memiliki lisensi pembayaran pihak ketiga dari Bank Sentral China sejak 2014.

Di China, ByteDance mendapat tekanan berat dari Presiden AS Donald Trump, yang keras terhadap bisnis China dan bahkan aset TikTok di AS harus divestasi karena ancaman keamanan nasional.

ByteDance mengklaim bahwa platform mereka bukan ancaman keamanan dan terus membantah tuduhan tersebut. Perusahaan telah berdiskusi dengan Walmart dan Oracle untuk mengalihkan sebagian asetnya ke perusahaan baru agar tidak tercemar.

Douyin adalah sumber pendapatan utama ByteDance. Platform ini mulai bergerak empat tahun lalu dan sekarang mampu mengoperasikan platform e-commerce yang berkembang pesat di mana lebih dari 600 juta pengguna berbelanja online setiap hari.

Ekspansi ByteDance ini bertepatan dengan pengetatan fungsi pengaturan dan pengawasan oleh regulator keuangan China untuk mencegah kecenderungan monopoli di segmen pembayaran seluler pada layanan keuangan. Peluncuran Douyin Pay tampaknya juga bertepatan dengan liburan Tahun Baru Imlek 2021; salah satu hari besar di China.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper