Apple Ikut PHK Karyawan di Sektor Ritel, Dampak Resesi Global?

Rahmi Yati
Selasa, 24 Januari 2023 | 16:45 WIB
Warga melewati bagian depan salah satu toko Apple di New York, Amerika Serikat/The Verge
Warga melewati bagian depan salah satu toko Apple di New York, Amerika Serikat/The Verge
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Apple dikabarkan mulai melakukan PHK karyawan yang bekerja di saluran ritel di luar Apple Store. Kabar ini cukup mengejutkan mengingat sejauh ini Apple jadi salah satu perusahaan teknologi besar yang belum mengumumkan PHK massal di tngah ancaman resesi global.

Dikutip dari Apple Insider, Selasa (24/1/2023), beberapa karyawan non-musiman yang bekerja di toko retail non-Apple Store, seperti di Best Buy dan lainnya, telah menerima pemberitahuan pemutusan hubungan kerja (PHK) lewat e-mail dan berlaku 30 hari sebelum penetapan PHK.

Apple dan toko retail semacam Best Buy memang sering merekrut karyawan musiman untuk menangani permintaan produk Apple untuk periode tertentu.

Adapun masa kerja karyawan musiman ini akan berakhir setelah kontrak habis. Namun, dalam e-mail yang diterima Apple Insider dari salah satu sumber, karyawan yang diberhentikan bukanlah karyawan musiman yang masa kontraknya sudah habis.

Sejauh ini belum ada informasi pasti berapa persen karyawan di divisi ini yang akan diberhentikan. Apple juga belum memberikan komentar apapun terkait informasi PHK tersebut.

Sebelumnya, Apple dinilai telah berhasil terhindar dan bergabung dengan gelombang PHK massal di raksasa teknologi lainnya.

Hal ini, disebut-sebut lantaran kebijakan perusahaan melakukan tingkat perekrutan yang lebih lambat sehingga memungkinkannya untuk menghindari masalah yang dialami Alphabet, Microsoft, Meta, dan Amazon dengan jumlah karyawan yang tinggi.

Mengikuti 11.000 peringatan PHK Meta pada November 2022, PHK di raksasa teknologi telah membuat ribuan orang kehilangan pekerjaan.

Pasalnya, Microsoft memecat 10.000 karyawan, Google melakukan hal yang sama untuk 12.000 karyawan, dan Amazon akan memberhentikan 18.000 pekerjanya.

Berdasarkan laporan Wall Street Journal, Apple dinilai belum bergabung dengan grup lainnya dengan putaran PHK besar-besaran, karena kombinasi bisnis yang tangguh dan tingkat perekrutan yang lebih lambat.

Dari September 2019 hingga September 2022, jumlah karyawan Apple hanya meningkat 20 persen jadi 164.000 karyawan penuh waktu.

Sebagai perbandingan, di periode yang sama, pesaingnya seperti Microsoft mengalami pembengkakan karyawan sebesar 53 persen, Alphabet sebesar 57 persen, dan Meta sebesar 94 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Rahmi Yati
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper